Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendukung industri keuangan syariah sekaligus mengembangkan Bank Wakaf Mikro (BWM) di seluruh Indonesia. OJK pun sudah menyiapkan peta jalan atau roadmap demi meningkatkan keuangan syariah.
Ketua Satuan Tugas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) OJK Ahmad Buchori menyebutkan, ada tiga upaya pengembangan keuangan syariah, pertama penguatan kelembagaan jasa keuangan syariah. Kedua, penguatan permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM) melalui integrasi ekosistem digital. Ketiga, penguatan literasi keuangan syariah lewat edukasi dan riset.
“Roadmap penguatan syariah meliputi membangun ekosistem keuangan syariah, digitalisasi BWM, pemberdayaan modal dari hulu sampai hilir. Lalu terintegrasi dengan sektor riil, BWM, dan market place bagi UMKM,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, Indonesia telah mewujudkan bank syariah besar yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan dari BRI Syariah, Mandiri Syariah, serta BNI Syariah. Diharapkan, BSI bisa memberikan tarif kompetitif serta produk inovatif.
Ia melanjutkan, OJK pun telah meluncurkan platform lokapasar digital atau marketplace UMKM-MU. Tujuannya agar bisa memasarkan produk UMKM ke seluruh Indonesia.
“Ke depannya, kami akan gandeng e-commerce terkemuka. Saat ini ada 1.412 kurasi produk UMKM, kami dorong semakin banyak UMKM bergabung,” tutur Ahmad.
OJK, kata dia, juga telah memetakan 186 klaster potensial pada sektor pertanian, perikanan, fashion, dan kuliner. Hal itu dikembangkan lewat program Kampus UMKM.
“Di kampus UMKM disediakan fasilitas bagi UMKM supaya bisa kembangkan bisnis aecara digital. Kampus UMKM memberikan kurikulum vokasi pengajaran langsung. Ada lima fokus utama yaitu edukasi, penyaluran pendanaan, sistem pembayaran, logistik, dan ekspor,” jelasnya.
Sumber Republika, edit koranbumn