“Adapun Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK menerangkan bahwa OJK menyetujui: Muhadjir Effendy sebagai Komisaris Utama; Anggoro Eko Cahyo sebagai Direktur Utama,” tulis manajemen BSI pada Senin (1/9/2025).
Sehubungan dengan keputusan OJK tersebut dan berdasarkan surat laporan kepada Departemen Perbankan Syariah OJK tertanggal 1 September 2025, perseroan menyampaikan keduanya efektif menjabat per 1 September 2025.
“[Informasi tersebut] Tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan,” lanjut manajemen BSI.
Sebagai informasi, keduanya diangkat dalam RUPST yang berlangsung pada Jumat (16/5/2025). Anggoro ditunjuk menggantikan Hery Gunardi yang diangkat sebagai Direktur Utama BRI.
Sementara, Muhadjir ditunjuk sebagai Komisaris Utama BSI menggantikan Muliaman D. Hadad. Selain itu, sejumlah nama baru masuk sebagai direksi.
Kemas Erwan Husainy naik menggantikan Harry Gusti Utama sebagai Direktur Retail Banking. Muharto menjadi Direktur Information Technology sebagai suksesor Saladin D. Effendi yang menyeberang ke BRI.
Lebih lanjut, Arief Adhi Sanjaya menggantikan Tribuana Tunggadewi di posisi Direktur Compliance & Human Capital. Posisi Direktur Treasury & International Banking lantas diisi Firman Nugraha untuk menggantikan Ari Rizaldi yang bergeser ke Bank Mandiri.
Sementara itu, perombakan besar terjadi di jajaran Dewan Komisaris BSI, yang jumlahnya mengerucut dari 10 menjadi 8 orang.
Selain Muhadjir, posisi Komisaris kini diemban Meidy Firmansyah, Mochammad Agus Rofudin, serta Kamaruddin Amin. Nizar Ahmad Saputra, Addin Jauharuddin, dan Muhammad Syafii Antonio menjadi Komisaris Independen. Nama lama yang bertahan hanya Felicitas Tallulembang yang tetap menjabat sebagai Komisaris Independen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn














