JAKARTA – Sebagai upaya mengoptimalkan Langkah Progresif yang diambil NINDYA pada rencana mega proyek Kilang Dumai Unit II, NINDYA melalui Nindya Learning Center (NLC) menyelenggarakan Sharing Session Tentang Refinary Plant Development Project. (15/07)
Sharing session yang diselenggarakan secara online tersebut, menghadirkan Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Periode Tahun 2016 Ir. ArcandraTahar, M.Sc., Ph.D sebagai Narasumber.
Seperti yang diketahui dan telah diberitakan pada (25 Juni 2021), NINDYA telah menorehkan rekam jejak baru dengan ditandatanganinya perjanjian studi bersama atau Joint Study Agreement antara PT Nindya Karya (Persero), PT Pertamina dan tiga perusahaan asal Korea Selatan yaitu DH Global, Lotte Engineering Construction dan KOREIT untuk Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Unit II Dumai.
Proyek RDMP Kilang Unit II sendiri menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang masuk dalam Revitalisasi 5 Kilang Minyak Eksisting dalam sektor Minyak dan Gas di Indonesia. Karena masuk dalam Rencana Proyek Strategis, proyek tersebut menjadi dasar terselenggaranya acara Sharing Session Tersebut.
Arcandra Tahar selaku Narasumber menyampaikan, terdapat beberapa Tantangan yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sebuah Kilang yakni,
1. Peningkatan Variabilitas Minyak Mentah dan Bahan Baku
2. Pengetatan Peraturan Lingkungan dan Kualitas Produk
3. Mempertahankan keandalan peralatan yang tinggi
4. Margin Kilang masih sangat rendah
5. Elektrifikasi sektor transportasi merupakan ancaman jangka panjang yang besar terhadap pemurnian
Sementara itu Direktur Utama NINDYA Haedar A. Karim berharap, Sharing session tersebut dapat memberikan pemahaman lebih kepada seluruh Karyawan NINDYA mengenai proyek pengembangan Kilang.