PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus melanjutkan ekspansi program BNI Xpora di tengah meningkatnya potensi ekspor produk dalam negeri bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). BNI bekerja sama dengan National Support for Local Investment Climate (NSLIC), Kedutaan Besar Kanada, Kedutaan Besar Filipina, Kedutaan Besar Jerman, dan PT Sarinah untuk menggelar Business Matching untuk membuka peluang produk UMKM Indonesia untuk go global. Kali ini, UMKM binaan BNI yang memiliki usaha kopi diikutsertakan dalam Business Matching tersebut.
Kerja sama ini dikukuhkan dalam ajang International Business Matching Ijen Coffee Market 2022, awal pekan ini. Di mana dalam Business Matching ini, pelaku UMKM khususnya dari industri perkopian Tanah Air akan bertemu dengan calon buyer dari Kanada, Jerman, dan Filipina.
Direktur Bisnis UMKM BNI, Muhammad Iqbal, menyampaikan, sebagai penyumbang kurang lebih 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan juga menyerap kurang lebih 90% dari total tenaga kerja di dalam negeri, UMKM menjadi motor pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah pun proaktif mendorong UMKM untuk naik kelas dan menjadi pemain di pasar global dengan berbagai kebijakan fiskal. Namun, inisiatif ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, guna mewujudkan UMKM yang berdaya saing internasional.
“Ajang international Business Matching merupakan wujud nyata bagaimana kerja sama sinergis antara BNI, Sarinah, NSLIC, serta berbagai kedutaan besar negara sahabat (agar) dapat membentuk support system bagi UMKM Indonesia. Dengan demikian, UMKM mendapatkan akses pasar luar negeri, salah satunya akses ke pasar yang lebih luas menjadi salah satu tantangan utama bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya,” katanya.
Iqbal melanjutkan kerja sama ini sejalan dengan program BNI, Xpora, yang ingin mendukung ekosistem UMKM Indonesia untuk Go Productive, Go Digital, dan Go Global, serta memperkuat kerja sama dengan ekosistem diaspora Indonesia. Terlebih, segmen ini dapat berkolaborasi dengan baik bersama cabang BNI di berbagai negara.
“Upaya ini juga sejalan dengan semangat dari para investor, pecinta kopi dari berbagai negara. Semangat mereka mendorong kami untuk terus berkarya menghasilkan produk terbaik dan berkualitas untuk dinikmati semua orang. Kami berharap dapat membuka jalan ke pasar yang lebih luas, meningkatkan bisnis kopi, dan menjadi bagian penting di pasar global,” katanya.
Portofolio UMKM Tembus 20%
Lebih lanjut, Iqbal menuturkan portofolio kredit BNI pada tahun 2021 yang diberikan untuk UMKM sejauh ini mencapai 20,1%, dan terus tumbuh positif seiring dengan pemulihan ekonomi nasional setelah tertekan selama masa pandemi COVID-19.
BNI pun telah memiliki roadmap yang cukup jelas dalam pengembangan kredit segmen UMKM ini. BNI berharap ikut menjadi kontributor dalam mendorong ekspansi kredit UMKM nasional hingga 30% pada 2024 mendatang.
“Kami juga lebih aktif untuk meningkatkan bisnis nasabah dan debitur melalui pembentukan ekosistem digital value chain yang terintegrasi sebagai solusi pembiayaan dan layanan transaksi dari hulu ke hilir. Melalui berbagai produk dan layanan perbankan, kami berupaya proaktif mendukung perkembangan bisnis mitra-mitra BNI,” sebutnya.
Sebagai bank dengan keunggulan bisnis global, BNI juga proaktif mendorong nasabah dan debitur kami untuk mengeksplorasi sekaligus meningkatkan penetrasi produk dan jasa UMKM ke pasar internasional. Ekosistem ini BNI dukung pula dengan champion program bernama BNI Xpora yang menghubungkan berbagai pelaku usaha ekspor dan diaspora dalam satu gerakan bisnis lebih terukur.
“Cabang-cabang luar negeri BNI pun tak sekadar memberikan layanan, tetapi juga aktif menginformasikan berbagai kesempatan ekspansi pasar luar negeri,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan, Sarinah merupakan platform untuk memamerkan produk-produk lokal yang diproduksi oleh UMKM, khususnya para pengusaha perempuan. Acara Business Matching ini mengingatkan Sarinah untuk tetap menjadi badan usaha yang otentik dan tidak melupakan akar rumputnya. Kami sangat mendukung acara ini, sebab acara ini merupakan bentuk refleksi terkait pembentukkan karakter UMKM lokal yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi banyak ketidakpastian dan ancaman,” tutur Fetty. (*)