PT PAL Indonesia menyatakan kesiapannya menjadi lead integrator dalam pembangunan armada maritim milik Pertamina Group. Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menegaskan kesiapan tersebut bukan hanya soal kemampuan teknis dalam membangun kapal, tetapi juga tentang membangun sistem yang menyatukan industri maritim dari hulu ke hilir.
“Kami serius membangun ekosistem industri maritim nasional. Ini mencakup peningkatan kapasitas produksi, penguatan SDM, kolaborasi antar industri, hingga pembentukan rantai pasok yang efisien dan berbasis inovasi,” tegas Kaharuddin saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, di PT PAL Indonesia pada Kamis (6/11).
Pertemuan dua pimpinan BUMN ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait penugasan PT PAL Indonesia sebagai galangan nasional utama (lead integrator) dalam pembangunan armada maritim milik Pertamina Group. Langkah tersebut menandai keseriusan pemerintah dan industri nasional dalam membangun ekosistem industri maritim yang solid, efisien, dan berdaya saing global.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menekankan pentingnya sinergi antarindustri strategis dalam negeri untuk memperkuat ketahanan energi dan transportasi laut nasional. Ia berharap PT PAL Indonesia dapat tetap aktif berkontribusi dalam setiap tahapan pembangunan, baik dalam hal pendampingan teknis maupun asesmen, meski saat ini tengah menjalankan beberapa program strategis nasional.
“Sinergi dan harmoni menjadi kunci agar seluruh proses pembangunan armada maritim berjalan seirama dan terukur. Kami percaya dengan kepemimpinan teknis dan pengalaman panjang PT PAL, seluruh inisiatif ini akan membentuk ekosistem industri maritim yang tangguh dan produktif,” ujar Simon.
Kolaborasi strategis ini tidak hanya mencakup pembangunan kapal armada logistik dan tanker, namun juga pada pengembangan fasilitas energi lepas pantai seperti oil rig, yang menjadi bagian penting dari penguatan rantai pasok energi nasional.
Simon optimistis harmoni antara sektor maritim dan energi akan menghasilkan efek ganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan efisiensi operasi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung global sebagai negara maritim yang modern dan mandiri.
Melalui sinergi strategis antara PT PAL Indonesia dan PT Pertamina, bangsa ini tidak hanya sedang memperkuat armada lautnya, tetapi juga menata masa depan industri maritim Indonesia yang berdikari, kompetitif, dan berdaulat di mata dunia.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.
















