Kasus virus corona masih terus meningkat di berbagai negara, belum lagi temuan varian baru di Inggris yang diperkirakan 70 persen lebih mudah menular dari varian yang ada sebelumnya. Selain itu, peneliti juga menemukan adanya gejala baru yang aneh.
Sebagaimana diketahui, virus corona menyerang sistem pernapasan yaitu hidung dan tenggorokan. Gejala yang paling umum adalah batuk kering terus menerus, hilangnya indera perasa dan penciuman, serta suhu tubuh yang tinggi.
Dilansir dari Express UK, Senin (28/12/2020), bukti anekdot dan berbasis penelitian anyar muncul dari gejala baru virus corona yang mungkin terkait dengan hilangnya kemampuan perasa dan penciuman pada penderita.
Orang-orang yang menderita virus dalam jangka panjang telah melaporkan bahwa mereka dapat terus-menerus mencium baru yang mengerikan seperti belerang, ikan, roti bakar, atau bau manis yang tidak enak. Ini disebut parosmia, yakni ketika indera seseorang terdistorsi.
Healthline.com mendeskripsikan gejala parosmia ketika seseorang mengalami kehilangan intensitas aroma, yang berarti mereka tidak dapat mendeteksi seluruh aroma yang ada di sekitar. Terkadang, parosmia menyebabkan hal-hal yang ditemui oleh pasien setiap hari tampak seperti memiliki bau yang kuat dan tidak menyenangkan.
Nirmal Kumar, ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) sekaligus profesor di Edge Hill University Medical School, termasuk di antara orang pertama yang mengidentifikasi gejala ini pada penderita virus corona.
Dia mengatakan telah melihat dua pasien dengan parosmia. Salah satunya mengatakan bahwa mereka bisa mencium bau ikan menggantikan bau lain dan yang lainnya mengatakan mencium bau terbakar saat tidak ada asap di sekitarnya.
“Keduanya adalah petugas kesehatan dan kami pikir ada peningkatan insiden pada orang muda dan juga pada petugas kesehatan karena paparan virus di rumah sakit. Bagi sebagian orang, itu benar-benar membuat mereka kesal,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn