Delegasi bisnis yang terdiri dari lebih dari 70 entitas bisnis dari Shandong – Tiongkok tiba di Indonesia untuk mengeksplorasi peluang investasi yang menjanjikan. Dipimpin oleh Wakil Gubernur Shandong, Song Junji, delegasi bisnis Shandong hadir membawa perwakilan dari pemerintah Kota Yantai serta pejabat dari Kementerian TIK dan Badan Nasional Penilaian Kualitas Komoditas Shandong.
Staf Khusus Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jona Widhagdo Putri, Ph.D., menyampaikan bahwa delegasi Shandong telah mengadakan kunjungan ke Kantor Kemenko Marves untuk membahas potensi kerjasama di berbagai bidang. Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Kemenko Marves akan menindaklanjuti hasil konferensi ini untuk merealisasikan potensi kerjasama yang ada.
“Pertemuan konferensi pertukaran bisnis China (Shandong) – Indonesia ini merupakan salah satu upaya penting mendorong peningkatan kerjasama dagang dan investasi dua arah kedua negara. Kami menilai bahwa keunggulan Shandong ini juga dapat bermanfaat untuk Indonesia, baik itu dari bidang pertanian, perikanan, rumput laut, industri berat dan lainnya,” ujar Jona.
Selain itu, tambah Jona, pengembangan talenta dan kerja sama pendidikan, penelitian, pertukaran teknologi serta pelatihan vokasi dan kejuruan juga perlu mendapat perhatian yang lebih dari kerja sama RI-RRT.
Delegasi ini juga tertarik untuk mencari komoditas lokal di Indonesia, terutama produk pertanian seperti nanas, mangga, rempah-rempah, bahan baku untuk obat tradisional Tiongkok, karet, peralatan penyimpanan, dan sumber daya manusia untuk bekerja di Shandong. Meskipun belum ada rencana investasi yang konkret, mereka juga tertarik untuk mengeksplorasi peluang investasi di sektor karet dan ban di Indonesia.
Deputi Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Rahmad Widjaja Sakti, menyampaikan bahwa saat ini Tiongkok merupakan mitra perdagangan dan investasi terbesar Indonesia. Tiongkok mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia dalam program hilirisasi. Indonesia yang dulu merupakan eksportir bahan mentah, sekarang lewat dukungan program hilirisasi dapat menjadi eksportir barang jadi bernilai tambah. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, serta kaya akan sumber daya lain seperti timah, bauksit dan tembaga, program hilirisasi Indonesia yang bekerja sama dengan Tiongkok adalah langkah yang tepat.
“China merupakan mitra ekonomi strategis Indonesia. Dunia usaha Indonesia, yang diwakili oleh Kadin Indonesia, melihat bahwa peranan investasi kedua negara khususnya di bidang hilirisasi menjadi basis pertumbuhan bagi perekonomian kedua negara. Kami berharap pertemuan bisnis ini dapat memperkuat hubungan dunia usaha di Indonesia dengan berbagai kota dan provinsi di China,” kata Rahmad.
tasi sebesar 1 miliar dolar AS telah diumumkan dari Yantai ke Indonesia, dengan 11 proyek saat ini sedang berjalan. Selain itu, investasi Shandong berkontribusi banyak pada kesuksesan proyek kereta api cepat di Indonesia, sebagai perusahaan-perusahaan manufaktur untuk kereta cepat Jakarta – Bandung.
Perusahaan-perusahaan besar dari Shandong juga telah menunjukkan minat yang signifikan dalam investasi di Indonesia. Sebagai contoh, Nanshan Group telah menginvestasikan 6 miliar dolar AS untuk membangun pabrik aluminium di Pulau Bintan, dan mereka berharap untuk mengeksplorasi lebih banyak peluang investasi di masa depan.
Kunjungan delegasi bisnis Shandong ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi antara Shandong dan Indonesia, serta memperluas kerjasama di berbagai sektor yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Tentang Kadin Indonesia
Berdiri pada tahun 1968 dan ditetapkan berdasarkan hukum pada 1987, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merupakan organisasi payung bagi seluruh kamar dagang dan serikat bisnis Indonesia, termasuk kamar dagang yang berasal dari luar negeri di Indonesia. Kadin Indonesia bertindak selaku suara sektor swasta dan menjalin hubungan erat dengan pejabat pemerintahan. Misi Kadin Indonesia adalah untuk mendukung perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara vital, berkelanjutan, dan adil. Jaringan Kadin Indonesia yang mencakup 34 Kadin Provinsi dan 544 cabang distrik mewakili suara seluruh serikat bisnis meliputi semua sektor relevan dari ekonomi Indonesia. Bermitra dengan lembaga pemerintahan kunci, Kadin Indonesia merupakan mitra aktif dalam reformasi bisnis dan ekonomi. Kadin Indonesia adalah titik kontak pertama bagi perusahaan asing dan membuka pintu menuju sektor swasta di Indonesia yang dinamis.