Pedagang Sentra Kerajinan Makanan Borobudur (SKMB) menerima sosialisasi pembayaran non tunai dari Bank Indonesia Jawa Tengah di Pendopo Museum Borobudur, Kamis (26/11/2020). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Teknik dan Infrastruktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Mardijono Nugroho, Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Andry Prasmuko serta Kepala Cabang Bank BNI Muzzakir.
Program non tunai ini, menurut Mardijono, menjadi penting di saat pandemi ini. Hal ini mengurangi kontak langsung antara pedagang dan pembeli, sehingga mengurangi resiko penyebaran Covid-19 di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur.
“Program ini seiring dengan kebijakan pemerintah pada pandemi ini untuk mengurangi transaksi dengan uang cash. Terima kasih bapak ibu UMKM kita yang sudah mengimplementasikan non cash.” Terang Mardijono.
Sejalan dengan itu, Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Andry Prasmuko mendukung adanya digitalisasi yang dilakukan PT TWC terhadap para pedagang melalui pembayaran non tunai ini.
“Dalam posisi seperti ini kita harus bisa membangun diri dengan digitalisasi atau mendorong pembayaran dengan non tunai. Transaksi tunai akan memberikan resiko penularan semakin banyak. Transaksi digital tidak perlu repot dengan menghitung karena semuanya sudah tercatat di buku transaksi secara otomatis,” terangnya.
Saat ini, di SKMB sendiri sudah ada sekitar 50 pedagang yang telah mengaplikasikan program non tunai ini. PT TWC terus mengupayakan semua pedagang SKMB untuk beralih ke pembayaran non tunai.
“Dari 117 pemilik kios yang ada, saat ini 50% mengaplikasikan pembayaran non tunai ini. Kita targetkan di akhir tahun sudah 100% pedagang sudah beralih ke non tunai semua. Kita akan terapkan juga bagi para pelapak yang ada di lingkungan kita. Selain itu pembayaran non tunai ini juga akan diterapkan bagi pedagang di area Kujon setelah adanya relokasi,” tutup Mardijono.