PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idBBB untuk dua surat utang milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk yaitu Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III dan IV.
Pada saat bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idBBB untuk Waskita Karya dan Obligasi PUB II. Outlook untuk peringkat perusahaan ditetapkan stabil.
“Peringkat ini mencerminkan posisi kuat Waskita Karya di pasar sektor konstruksi, keunggulan perseroan sebagai perusahaan kontraktor BUMN, dan fleksibilitas keuangan yang moderat,” tulis Pefindo, seperti dikutip Kamis (17/12/2020).
Namun, peringkat yang diberikan Pefindo juga dipengaruhi oleh kondisi perseroan yang memiliki likuiditas lemah, leverage tinggi, dan volatilitas tinggi di sektor konstruksi.
Adapun, peringkat idBBB diberikan Pefindo untuk obligasi PUB III Waskita Karya dengan nilai Rp8,6 triliun. Peringkat yang sama juga diberikan untuk PUB IV Waskita Karya dengan nilai penerbitan maksimum Rp4,95 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum menyambut baik pemberian peringkat oleh Pefindo terhadap dua surat utang perseroan tersebut.
“Peringkat yang diberikan oleh Pefindo merupakan peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan peringkat yang diperoleh sebelumnya,” kata Ratna dalam keterangan resmi, Kamis (17/12/2020).
Selain itu, Ratna menilai peringkat yang diberikan Pefindo juga menunjukan hasil dari langkah-langkah strategis yang diambil oleh manajemen dalam meningkatkan kemampuan keuangan perseroan.
Adapun, peringkat untuk Waskita Karya maupun surat utangnya dapat dinaikkan kembali. Syaratnya, emiten dengan kode WSKT itu harus mampu memperkuat posisi leverage keuangan dan rasio utang secara berkelanjutan didukung backlog kontrak yang kuat.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Ratna mengatakan pihaknya fokus pada beberapa program strategis seperti pelepasan ruas jalan tol sembari memperkuat pasar proyek pemerintah, BUMN, maupun swasta.
Sejak awal tahun, WSKT telah melepas 30 persen kepemilikan pada ruas tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu senilai Rp550 miliar. Hingga 2021 nanti, WSKT masih akan melakukan divestasi pada 9 aset ruas tol dengan target pendapatan Rp10 triliun – Rp11 triliun.
“Di sisi nilai kontrak, Waskita optimis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru sebesar Rp26 triliun dengan tetap fokus pada proyek–proyek infrastruktur konektivitas,” imbuh Ratna
Sumber Bisnis, edit koranbumn