PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ ke PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) menyusul rencana perusahaan untuk mengakuisisi Jiwasraya Putra dari Jiwasraya.
Menurut Pefindo, rencana akuisisi tersebut sesuai dengan perjanjian pembelian saham bersyarat atau Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada 30 Juni 2020. Meski demikian transaksi tersebut masih harus memenuhi beberapa persyaratan CSPA sebelum diselesaikan secara resmi pada 31 Desember 2020.
“Kami masih mengidentifikasi potensi beban dari transaksi ini ke Taspen Life, terkait dengan defisit ekuitas dan liabilitas klaim Jiwasraya yang besar,” seperti dikutip dalam keterangan pers Pefindo, Selasa (21/8).
Rencananya, Jiwasraya Putra akan memanfaatkan captive market dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai pemegang 30% saham Jiwasraya Putra. Tujuannya untuk melengkapi dan meningkatkan ragam produk bisnis Taspen Life melalui dasar konsolidasi.
Setelah transaksi rampung, Pefindo akan menilai lebih lanjut terkait dampak aksi korporasi tersebut terhadap kondisi finansial Taspen Life secara menyeluruh. Hingga saat ini, Taspen Life punya peringkat stabil.
Pefindo menyebut, perusahaan asuransi dengan peringkat idA memiliki karakteristik keamanan finansial yang kuat dibandingkan dengan perusahaan lain di Indonesia, tetapi kemungkinan lebih besar dipengaruhi oleh kondisi bisnis yang merugikan daripada perusahaan asuransi dengan peringkat lebih tinggi.
Adapun tanda plus (+) menunjukkan bahwa peringkat tersebut adalah relatif kuat untuk kategori peringkat masing-masing. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan Taspen Life yang sangat kuat dan sinergi bisnis dengan induknya, Taspen yang moderat dari sisi permodalan, cadangan dan kualitas aset piutang.
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasi dan eksposur terhadap volatilitas pasar modal. Peringkat dapat dinaikkan jika Taspen Life menunjukkan peningkatan posisi bisnis dan produk yang signifikan, berkelanjutan dan diversifikasi sambil mempertahankan indikator keuangan yang kuat dan sehat.
Selain itu, dukungan dari induk perusahaan bisa menaikkan peringkat Taspen Life. Di sisi lain, peringkat bisa turun jika rasio permodalan, kinerja operasional dan likuiditas ikut merosot.
“Kami berpandangan bahwa inisiatif social distancing di tengah pandemi Covid-19 akan berdampak moderat pada generasi bisnis baru di industri asuransi jiwa, khususnya untuk segmen retail,” tulis Pefindo.
Segmen korporasi mungkin terpengaruh pada tingkat yang lebih rendah, sebagai permintaan relaksasi asuransi jiwa yang masih berlaku. Dampak Covid-19 yang signifikan pada segmen terkena dampak sehingga membatasi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan bisnis baru, pembaruan kebijakan atau persyaratan pembayaran menjadi dicicil sehingga mempengaruhi profil keuangan terutama kinerja operasional dan likuiditas.
Secara umum, Pefindo berharap Taspen Life punya penyangga likuiditas yang cukup karena setengah dari investasinya ditempatkan pada aset likuid.
“Kami berharap pandemi memiliki dampak yang dapat dikelola pada Taspen Life, terutama didukung oleh daya saing yang kuat dari Taspen sebagai induk perusahaan yang tetap menjalankan bisnis di tengah risiko yang meningkat,” terangnya.
Hal ini dibarengi pengembangakn infrastruktur dan teknologi informasi dalam mendukung digitalisasi. Dalam kondisi pembatasan sosial skala besar (PSBB), maka proses digitalisasi bisa menekan penurunan bisnis.
Pefindo akan terus memantau kondisi perusahaan, jika terdapat perubahan kinerja maka akan dilakukan pemeringkatan.
Sumber Kontan, edit koranbumn