Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu kembali dikunjungi kapal – kapal besar setelah sebelumnya kedatangan MV Hosei Pearl dan MV Perlas serta kini kedatangan MV Josco Suzhou. Dengan telah terjaganya kedalaman alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, MV Josco Suzhou dapat bersandar di dermaga Samudra dengan aman. Kapal berbendera Hongkong berbobot 49.416 Dead Weight Tonage (DWT) dan panjang 188 meter ini direncanakan untuk melakukan muat kargo curah kering, yaitu batubara yang akan di ekspor ke China dengan perkiraan total muatan sebesar 38.000 Ton.
Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah telah melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Bengkulu dan menargetkan ekspor sebanyak tujuh juta ton komoditas unggulan daerah mulai dari sektor kemaritiman, pertanian dan batubara pada 2021 melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
“Kita akan keluarkan regulasi agar seluruhnya di ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, jadi terpusat. Target kita tujuh juta ton per tahun yang harus kita ekspor sehingga pelabuhan ini bisa naik status,” kata Jon di Bengkulu (23/06/21).
Manajemen memastikan kedalaman pintu alur Pelabuhan Pulau Baai tidak lagi mengalami pendangkalan. DGM Komersial IPC Cabang Bengkulu, Cecep Taswandi mengatakan masalah tersebut saat ini sudah teratasi dengan adanya kapal pengeruk. Pihaknya memastikan kedangkalan alur pelabuhan akan selalu terjaga di kedalaman – 10 Meter LWS.
Dengan demikian, Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu akan siap diramaikan dengan kapal-kapal besar yang akan melakukan pengiriman komoditas utama yang ada di Provinsi Bengkulu yakni Batu Bara serta komoditas lainnya yang menjadi andalan ekspor ke beberapa Negara di Asia dan Eropa. Adanya peningkatan pelayanan dan fasilitas yang mendukung aktivitas bongkar-muat barang di pelabuhan akan sebanding dengan peningkatan arus komoditas utama dari Provinsi Bengkulu. Sehingga pada akhirnya akan turut membantu kelancaran distribusi barang dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.