Disiplin kepada norma sadap menjadi tema utama pelatihan bagi 42 mandor sadap karet PTPN VII Unit Padang Pelawi, Bengkulu, Selasa (1/12/2020). Workshop yang diselenggarakan di kelas dan di kebun itu difokuskan kepada penguatan pengetahuan dalam melaksanakan pengawasan kepada para penyadap agar tidak melanggar norma sadap.
Manajer PTPN VII Unit Padang Pelawi Heria Kusworo mengatakan, terdapat hampir 1.500 penyadap yang harus dampingi secara rigid oleh para mandor. Meskipun secara teknis para pekerja pelaksana itu sudah sangat mahir menjalankan tugasnya, lemahnya pendampingan oleh mandor akan memperbesar potensi tidak taat norma.
Dalam konteks pelatihan ini, kata Heri, pihaknya mengingatkan kembali kepada para mandor untuk memperhatikan kembali standar norma sadap dan perawatan tanaman karet. Dengan bekal pengetahuan norma yang baik, kata dia, seorang mandor akan lebih peka terhadap indikasi kemungkinan terjadi penyimpangan norma.
“Satu kali saja luka kayu, pemulihannya butuh berbulan-bulan. Pemakaian kulit yang boros karena penyadap mengiris terlalu tebal, kulitnya jadi cepat habis. Akhirnya, jika tanaman diproyeksikan produktif selama 30 tahun, bisa berkurang menjadi 25 bahkan hanya 20 tahun.”
Tentang materi yang disampaikan, Asisten Tanaman PTPN VII Unit Padangpelawi Lambok Nababan mengatakan para mandor dibekali manajemen sadap sesuai norma yang disepakati PTPN VII. Selain materi di kelas yang mengulas karakter tanaman berdasarkan teori ilmiah, detail norma teknis, juga turun ke kebun untuk mensinkronkan dengan kondisi riil di lapangan.
Pelatihan yang dilaksanakan pada masa pandemi dilaksanakan secara bertahap menjadi tiga grup. Masing-masing grup terdiri dari 14 orang dengan pelaksanaan berbeda hari. Sedangkan para pemateri terdiri dari manajer dan para asisten di unit setempat.