PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menargetkan bisa melakukan pengapalan ekspor lebih dari 100ribu TEUs di tahun 2019 mendatang melalui Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).
Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, kepada Tribun ditemui disela-sela pengapalan perdana ekspor, mengatakan, untuk tahun pertama yang dihitung tahun 2019 mendatang, diberharap target kurang lebih 100ribu TEus atau sama dengan seperenam dari kapasitas. “Target wilayah kita sebetulnya karena bagian ekspor Indonesia jarang di Sumatera itu yang ke Eropa maka target kita konsentrasi interasia. Mungkin nanti kita coba minta Wan Hai Lines tambahkan servisnya yang ke Jepang,” ujarnya, Kamis (27/12/2018).
Ia menjelaskan, sudah ada beberapa perusahaan yang akan komit melakukan ekspor melalu Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).. “Beberapa perusahaan lain yang sudah komitmen yaitu pabrik rokok, Toba Pulp Lestari, Wilmar dan beberapa. Makanya tahun pertama kita bisa target 100ribu Teus karena memang sudah ada komitmen tersebut,” jelasnya.
Ia menerangkan, komoditi yang di ekspor mayoritas adalah produk turunan dari CPO seperti biang sabun, Margarin dan beberapa produk lainnya.
Ia menerangkan, komoditi yang di ekspor mayoritas adalah produk turunan dari CPO seperti biang sabun, Margarin dan beberapa produk lainnya.
“Sekarang ini perkembang Pelabuhan Kualatanjung total luas lahan yang dibebaskan kurang lebih sudah sekitar 100 hektare dan kemudian akan dilakukan pengembangan untuk bisa memenuhi target tahun 2019 yaitu 400 hektare,” terangnya. Ia menuturkan, karena peraturan presiden (Perpres) sudah dikeluarkan dan Pelindo 1 menunggu penetapan lokasi yang sudah ditujukan kepada Gubenur Sumut dan diharapkan tahun 2019 mendatang menandatangain penetapan lokasi tersebut.
“Tahap 2 kita akan membangun kawasan industri dan sebenarnya sudah banyak industri yang mau masuk ke Pelabuhan Kualatanjung,” tuturnya. Ia mengungkapkan, jika melakukan ekspor langsung dari Pelabuhan Kualatanjung, sudah pasti akan lebih murah 300 dollar per TEus daripada di Singapura dan lainnya. “Harapan dari pelindo agar ekspor Sumatera bagian utara bisa dalam bentuk finish produk. Karena selama ini sebagian besar ekspor masih dalam bentuk semi finish produk,” ungkapnya.
Sumber Pelindo I/ tribunnews /Edit koranbumn.com
Sumber Pelindo I/ tribunnews /Edit koranbumn.com
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menargetkan bisa melakukan pengapalan ekspor lebih dari 100ribu TEUs di tahun 2019 mendatang melalui Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).
Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, kepada Tribun ditemui disela-sela pengapalan perdana ekspor, mengatakan, untuk tahun pertama yang dihitung tahun 2019 mendatang, diberharap target kurang lebih 100ribu TEus atau sama dengan seperenam dari kapasitas. “Target wilayah kita sebetulnya karena bagian ekspor Indonesia jarang di Sumatera itu yang ke Eropa maka target kita konsentrasi interasia. Mungkin nanti kita coba minta Wan Hai Lines tambahkan servisnya yang ke Jepang,” ujarnya, Kamis (27/12/2018).
Ia menjelaskan, sudah ada beberapa perusahaan yang akan komit melakukan ekspor melalu Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).. “Beberapa perusahaan lain yang sudah komitmen yaitu pabrik rokok, Toba Pulp Lestari, Wilmar dan beberapa. Makanya tahun pertama kita bisa target 100ribu Teus karena memang sudah ada komitmen tersebut,” jelasnya.
Ia menerangkan, komoditi yang di ekspor mayoritas adalah produk turunan dari CPO seperti biang sabun, Margarin dan beberapa produk lainnya.
Ia menerangkan, komoditi yang di ekspor mayoritas adalah produk turunan dari CPO seperti biang sabun, Margarin dan beberapa produk lainnya.
“Sekarang ini perkembang Pelabuhan Kualatanjung total luas lahan yang dibebaskan kurang lebih sudah sekitar 100 hektare dan kemudian akan dilakukan pengembangan untuk bisa memenuhi target tahun 2019 yaitu 400 hektare,” terangnya. Ia menuturkan, karena peraturan presiden (Perpres) sudah dikeluarkan dan Pelindo 1 menunggu penetapan lokasi yang sudah ditujukan kepada Gubenur Sumut dan diharapkan tahun 2019 mendatang menandatangain penetapan lokasi tersebut.
“Tahap 2 kita akan membangun kawasan industri dan sebenarnya sudah banyak industri yang mau masuk ke Pelabuhan Kualatanjung,” tuturnya. Ia mengungkapkan, jika melakukan ekspor langsung dari Pelabuhan Kualatanjung, sudah pasti akan lebih murah 300 dollar per TEus daripada di Singapura dan lainnya. “Harapan dari pelindo agar ekspor Sumatera bagian utara bisa dalam bentuk finish produk. Karena selama ini sebagian besar ekspor masih dalam bentuk semi finish produk,” ungkapnya.
Sumber Pelindo I/ tribunnews /Edit koranbumn.com
Sumber Pelindo I/ tribunnews /Edit koranbumn.com