PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Balikpapan menyampaikan kebutuhan lahan untuk menunjang kinerja pelabuhan terutama persiapan kepindahan Ibu Kota Negara (IKN).
General Manager Pelindo Balikpapan Iwan Sjarifuddin menyatakan kebutuhan lahan penting karena kegiatan kendaraan yang masuk dan keluar melalui Pelabuhan Semayang semakin bertambah.
Saat ini pihaknya mengusulkan penggunaan sistem baru guna meminimalisir penumpukan kendaraan di jalur masuk Pelabuhan Semayang.
“Kami bisa contoh seperti di Jakarta, ada Truck Booking System [jadi] hanya yang punya kegiatan aja yang ada disini [area penampungan],” ujarnya, Jum’at (8/4/2022).
Dia menambahkan, pihaknya menyusun Rencana Induk Pelabuhan (RIP) terkait reklamasi guna perluasan lahan untuk pengembangan pelabuhan.
Selain itu, Iwan mengajak seluruh stakeholder untuk dapat berkolaborasi, khususnya Perusda di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pengembangan bisnis bersama.
“Selain lahan yang bisa (dikerjasamakan) misalnya pengelolaan pelabuhan somber, secara professional kami bisa masuk,” katanya.
Sementara itu, Direktur Investasi PT Pelindo Boy Robyanto menyebutkan keterbatasan lahan masih menjadi persoalan yang perlu diselesaikan dalam jangka pendek oleh Pelindo Balikpapan.
Apalagi, kata Boy, Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kariangau dijadikan opsi sebagai pelabuhan yang akan menunjang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya.
“Untuk prioritas jangka pendek perlu lahan di semayang, saya kira perlu segera dikerjakan,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa penyiapan terkait IKN, diperlukan kolaborasi dengan pemda setempat. Menurutnya, Pelindo dan Pemda harus sama-sama serius dalam memilih satu tempat yang tepat dari sisi investasi sehingga didapatkan lokasi dengan harga yang tepat.
“Kalau aksesibilitas bagus, tentu nilai investasi murah (cost logistik) murah karena terbentuk dari nilai investasi ,transportasi, aksesibilitas membentuk satu tarif,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn