Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kinerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pasca merger. Pelindo juga berhasil masuk ke 10 besar operator peti kemas terbesar dunia.
Hal tersebut diungkapkan Erick pada sesi Fire Briefing dalam kegiatan Forum Integrasi Pelindo di Ciawi, Kamis (19/1/2023).
Erick menjelaskan sebagai benteng ekonomi Indonesia, BUMN harus menjadi perusahaan yang sehat dan dapat menjadi penyeimbang perekonomian negara. Dia mengatakan Pelindo berhasil mencatatkan kinerja yang optimal dan mempu bertumbuh dengan baik terutama di masa pandemi virus Covid-19.
Menurutnya transformasi dalam tubuh BUMN berhasil dengan baik karena adanya transformasi human capital dan business model. Lewat transformasi, Pelindo sudah berhasil menurunkan durasi (port stay dan cargo stay), selanjutnya standardisasi operasi dari timur ke barat harus sama.
Pasca merger, Erick menuturkan Pelindo masuk sebagai operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia. Dia berharap kinerja Pelindo dapat terus ditingkatkan ke depannya.
“Paling tidak ke depannya masuk 5 besar. Kita ingin membangun benteng ekonomi nasional, karena itu kita harus jadi global players,” ujar Erick dikutip dari keterangan resmi, Kamis (19/1/2023).
Erick mengatakan Pelindo telah miliki roadmap untuk menjadi pemain global. Hal selanjutnya menurut Erick yang perlu ditingkatkan adalah model bisnis perusahaan.
Selanjutnya, Pelindo juga perlu melakukan benchmarking dan standarisasi, agar Indonesia memiliki aset di luar negeri dengan standar optimal. Kemudian, transparansi kepegawaian juga harus terus dijaga.
Dalam kesempatan yang sama, Erick meluncurkan tagline baru Pelindo yakni Indonesia Maritime Gateway, dengan didampingi langsung oleh Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.
Tagline baru ini memperkuat posisi Pelindo dengan visi menjadi pemimpin ekosistem maritim berkelas dunia.
Dalam hal ini, Erick menyampaikan bahwa untuk membangun ekosistem harus ada peran serta dari supply chain serta ekosistem di belakangnya, yakni kawasan industri dan logistik harus terintegrasi dengan pelabuhan. Hal ini dilakukan supaya Pelindo menjadi perusahaan BUMN yang kompetitif, sehat dan bisa bersaing secara global.
“Peran logistik ini sangat penting untuk menopang perekonomian Indonesia, ibaratnya ini nadinya. Sangat penting,” pungkas Erick.
Sumber Bisnis, edit koranbumn