Aktivitas distribusi logistik yang perlahan membaik mencatatkan pertumbuhan arus kapal dan barang di lingkungan pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Pertumbuhan itu tercatat pada semester 1 tahun 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.
VP Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu menyebut pertumbuhan arus kapal dan barang di lingkungan perseroan berkisar pada angka 6-7 persen. Dia menyebut arus kapal misalnya, pada periode semester 1 2021 tercatat sebanyak 38.534 unit sementara di tahun 2020 tercatat sebanyak 36.384 unit.
“Arus kapal secara satuan unit di semester 1 tahun 2021 ini tumbuh 6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk satuan gross tonnage (GT) mengalami pertumbuhan 7 persen dari 147,5 juta GT di tahun 2020 menjadi 157,9 juta GT di tahun 2021,” urainya, Selasa (20/07).
Pertumbuhan arus kapal dipengaruhi oleh adanya peningkatan arus kapal general cargo dalam negeri dan curah kering baik domestik maupun internasioal pada Pelabuhan Gresik. Peningkatan arus kapal juga terjadi pada kegiatan kapal Ro-Ro di Pelabuhan Lembar.
Selanjutnya, Pelindo III mencatat pertumbuhan pada arus petikemas domestik sebesar 10 persen. Arus petikemas domestik di terminal Pelindo III mencapai 1,54 juta TEUs atau lebih tinggi dari periode semester 1 tahun 2020 yang tercatat sebanyak 1,39 juta TEUs. Hal itu berbanding terbalik dengan arus petikemas internasional yang tidak mengalami pertumbuhan. Arus petikemas internasional semester 1 tahun 2020 dan tahun 2021 tercatat sebanyak 1,07 juta TEUs.
“Secara keseluruhan arus petikemas di Pelindo III semester ini sebanyak 2,61 juta TEUs, tahun 2020 lalu sebanyak 2,47 juta TEUs, naik sekitar 6 persen,” tambah Suryo.
Pertumbuhan petikemas dipengaruhi oleh mulai pulihnya arus perdagangan barang melalui petikemas domestik. Sejumlah pelabuhan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan dan Nusa Tenggara mencatat pertumbuhan baik kegiatan bongkar maupun muat.
Pertumbuhan arus petikemas juga terjadi di anak perusahaan yakni Terminal Teluk Lamong dan Berlian Jasa Terminal Indonesia, kedua terminal tersebut melayani petikemas domestik. Sementara untuk Terminal Petikemas Surabaya mencatat penurunan arus petikemas internasional.
“Untuk barang non-petikemas, Pelindo III mencatat arus barang sebanyak 25,4 juta ton untuk curah cair dan curah kering, 1,2 juta M3 untuk general cargo, 4,8 juta MBBTU untuk distribusi gas, dan 331 ribu unit pada kegiatan kapal Ro-Ro. Selain itu, arus penumpang tercatat sebanyak 843 ribu orang dan arus hewan sebanyak 50 ribu ekor,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn