Pembangunan infrastruktur logistik di daerah sangat penting untuk meningkatkan ekonomi. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang jasa kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III berperan aktif dalam pengembangan ekonomi daerah, terutama melalui sinergi bersama pihak swasta untuk efisiensi biaya dan memajukan iklim usaha setempat.
Kolaborasi dengan pihak swasta tersebut diwujudkan lewat penandatanganan Memorandum of Collaboration (MoC) antara Pelindo III dan tiga perusahaan, yaitu PT Muria Sumba Manis, PT Sriboga Flour Mill, dan PT Indonesia Bulk Terminal. Penandatanganan MoC dilakukan di kantor perwakilan Pelindo III, Parama Tamansari Office Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta,
Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh CEO Pelindo III Ari Askhara, Direktur II PT Muria Sumba Manis Welly, Direktur Utama PT Sriboga Flour Mill Alwin Arifin, CEO Adaro Group/PT Indonesia Bulk Terminal Garibaldi Thohir, serta dihadiri pula oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan Ahmad Bambang.
Ari Askhara menjelaskan, kerja sama dengan PT Muria Sumba Manis yakni terkait penyediaan fasilitas dan pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa terkait untuk pembangunan perkebunan tebu dan pabrik gula di Pelabuhan Kawasan Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perkebunan tebu dan pabrik gula yang akan dioperasikan PT Muria Sumba Manis membutuhkan fasilitas pelabuhan, penunjang pelabuhan, dan peralatan bongkar muat yang memadai.
Berdasarkan pertimbangan geografis, pelabuhan yang paling strategis untuk mendukung kebutuhan logistik dan distribusi proyek tersebut ialah Pelabuhan Waingapu yang dikelola oleh Pelindo III, melalui kantor cabangnya di Kupang. Pada proyek perkebunan tebu dan pabrik gula ini, kapal akan sandar di Pelabuhan Waingapu dan proses bongkar muat dan penumpukan akan ditangani oleh Pelindo III.
“Pelindo III tidak hanya menjalankan bisnis dengan mengoptimalkan aset Pelabuhan Waingapu yang sangat strategis untuk mendukung pengembangan perkebunan tebu dan pabrik gula PT Muria Sumba Manis, tetapi juga ada semangat besar untuk turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia,” tegas Ari Askhara.
Pada kesempatan yang sama, Pelindo III menggandeng PT Sriboga Flour Mill untuk pengelolaan fasilitas pelabuhan terminal curah kering-food grain di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Ari Askhara memaparkan, dengan sinergi tersebut Pelindo III dapat mengoptimalkan penggunaan aset pelabuhan. Sriboga Flour Mill akan mendapatkan hak pengelolaan dua bidang tanah sekitar 40.000 meter persegi untuk membangun fasilitas pelabuhan berupa terminal curah kering-food grain yang mendukung kebutuhan industri dan masyarakat pada jangka panjang. Konsep kerja sama yang digunakan adalah BTO (build-transfer-operate) untuk 16 unit silo, suction, dan dermaga yang 30 persen permodalannya dari Pelindo III dan 70 persen dari Sriboga.
“Pemerintah melalui Pelindo III bersinergi dengan swasta untuk membangun negara. Konsep BTO membuat negara lebih hemat dalam berinvestasi untuk pembangunan. Karena modal investasi ditanggung bersama dengan swasta,” ujar Ari Askhara.
Selain itu, Pelindo III juga menandatangani perjanjian pendahuluan tentang pembentukan perusahaan patungan dengan PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk. Joint venture itu untuk mengembangkan Pelabuhan Mekar Putih, Kalimantan Selatan. “Kerja sama ini khususnya untuk mengembangan Pelabuhan Mekar Putih sebagai pusat pelabuhan penghubung yang strategis dan terminal curah yang menangani barang-barang curah kering dan curah cair, serta komoditas lainnya,” tambah Ari Askhara.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk., Garibaldi Thohir, menambahkan, kerja sama tersebut merupakan wujud sinergi antara pihak swasta dengan BUMN untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia melalui pengembangan energi nasional dan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah. “Dengan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki maka rencana pengembangan Pelabuhan Mekar Putih salah satunya adalah dengan mendirikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing investasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan wilayah Indonesia Timur,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Bambang mengungkapkan dukungannya atas kerja sama Pelindo III dengan tiga grup usaha besar dari pihak swasta, yaitu Adaro, Grup Djarum dan Sriboga. “Kami di BUMN support saja Pelindo III jika sesuai dengan core bisnisnya yaitu jasa kepelabuhanan. Kerja sama ini juga merupakan bukti sinergi BUMN dan swasta. Semoga sukses terus ke depannya,” ujarnya.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang juga dikenal dengan Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa Kepelabuhanan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta memiliki 23 anak perusahaan dan afiliasi.
Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.
Sumber Situs Web Pelindo 3