Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menggelar Rapat Kerja (Raker) II Tahun 2018 dengan mengundang lima gubernur di Kawasan Timur Indonesia (KTI), yaitu Gubernur Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Maluku dan Gubernur Papua, Senin (24 September 2018).
Acara yang juga dihadiri Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Doso Agung, Dewan Komisaris, Direksi, seluruh General Manager (GM) Cabang dan Pejabat Struktural PT Pelindo IV ini mengusung tema “Sinkronisasi dan Sinergi Program Pemerintah Daerah dengan PT Pelabuhan Indonesia IV untuk Meningkatkan Konektivitas dan Logistik Perdagangan di Kawasan Timur Indonesia”.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia III dengan PT Pelabuhan Indonesia IV Tentang Kerja Sama Sinergi Membangun Indonesia Timur, yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung dan Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang yang baru beberapa hari dilantik menjadi orang nomor satu di PT Pelindo IV mengatakan, pihaknya memiliki semangat yang kuat untuk bagaimana bisa sejajar dengan PT Pelindo III.
“Saat baru dilantik menjadi Dirut PT Pelindo IV, Menteri BUMN Rini M. Soemarno berpesan agar selalu bersinergi dengan BUMN lainnya. Oleh sebab itu, pada hari ini kami juga melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Pelabuhan Indonesia III Tentang Kerja Sama Sinergi Membangun Indonesia Timur,” tutur Farid.
Menurut dia, tahun ini pihaknya telah berkomitmen meraih laba Perseroan sebesar Rp1 triliun. Salah satu upaya agar komitmen tersebut bisa tercapai adalah dengan berbagai program kerjasama tambahan serta mengelola beberapa bisnis baru.
“Bisnis baru kami banyak, di antaranya pengelolaan pelabuhan-pelabuhan dibawah Perhubungan Laut, akan diserahkan ke Pelindo IV. Juga pelabuhan-pelabuhan Terminal Khusus (Tersus) misalnya Tersus nikel di Morowali, Weda Bay di Halmahera untuk dikelola oleh Pelindo IV. Kami juga akan saling bersinergi dengan Pelindo III, agar pelabuhan di Indonesia itu timurnya bukan hanya di wilayah Pelindo IV saja,” papar Farid saat diwawancarai sejumlah media di sela-sela acara Raker II Tahun 2018.
Untuk Tersus, dia menyebutkan ada empat yang akan dikerjasamakan, yaitu Tersus gas Bintuni di Papua Barat, kemudian di Morowali, lalu Weda Bay di Halmahera dan Tersus di Luwu Timur.
Sementara itu, terkait peningkatan konektivitas Tol Laut antar Kawasan Timur Indonesia (KTI), dia mengatakan pihaknya akan memperbanyak kapal-kapal feeder untuk mendukung pelabuhan-pelabuhan yang ada menjadi hub, sehingga nanti program konektivitas menjadi lebih lancar.
“Insya Allah tahun ini juga ada tujuh pelabuhan yang akan kami selesaikan dan tingkatkan statusnya. Sekarang sudah empat pelabuhan yang sementara jalan dan tiga pelabuhan lagi sementara proses. Tujuh pelabuhan tersebut yaitu, di Ambon yang sudah kita tingkatkan statusnya. Menyusul nanti di Sorong, Manokwari, Merauke, Gorontalo, Ternate dan Kendari yang akan kita tingkatkan pula statusnya.”
Sumber Situs Web Pelindo 4
Acara yang juga dihadiri Direktur Utama PT Pelindo III (Persero), Doso Agung, Dewan Komisaris, Direksi, seluruh General Manager (GM) Cabang dan Pejabat Struktural PT Pelindo IV ini mengusung tema “Sinkronisasi dan Sinergi Program Pemerintah Daerah dengan PT Pelabuhan Indonesia IV untuk Meningkatkan Konektivitas dan Logistik Perdagangan di Kawasan Timur Indonesia”.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia III dengan PT Pelabuhan Indonesia IV Tentang Kerja Sama Sinergi Membangun Indonesia Timur, yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung dan Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pelindo IV, Farid Padang yang baru beberapa hari dilantik menjadi orang nomor satu di PT Pelindo IV mengatakan, pihaknya memiliki semangat yang kuat untuk bagaimana bisa sejajar dengan PT Pelindo III.
“Saat baru dilantik menjadi Dirut PT Pelindo IV, Menteri BUMN Rini M. Soemarno berpesan agar selalu bersinergi dengan BUMN lainnya. Oleh sebab itu, pada hari ini kami juga melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Pelabuhan Indonesia III Tentang Kerja Sama Sinergi Membangun Indonesia Timur,” tutur Farid.
Menurut dia, tahun ini pihaknya telah berkomitmen meraih laba Perseroan sebesar Rp1 triliun. Salah satu upaya agar komitmen tersebut bisa tercapai adalah dengan berbagai program kerjasama tambahan serta mengelola beberapa bisnis baru.
“Bisnis baru kami banyak, di antaranya pengelolaan pelabuhan-pelabuhan dibawah Perhubungan Laut, akan diserahkan ke Pelindo IV. Juga pelabuhan-pelabuhan Terminal Khusus (Tersus) misalnya Tersus nikel di Morowali, Weda Bay di Halmahera untuk dikelola oleh Pelindo IV. Kami juga akan saling bersinergi dengan Pelindo III, agar pelabuhan di Indonesia itu timurnya bukan hanya di wilayah Pelindo IV saja,” papar Farid saat diwawancarai sejumlah media di sela-sela acara Raker II Tahun 2018.
Untuk Tersus, dia menyebutkan ada empat yang akan dikerjasamakan, yaitu Tersus gas Bintuni di Papua Barat, kemudian di Morowali, lalu Weda Bay di Halmahera dan Tersus di Luwu Timur.
Sementara itu, terkait peningkatan konektivitas Tol Laut antar Kawasan Timur Indonesia (KTI), dia mengatakan pihaknya akan memperbanyak kapal-kapal feeder untuk mendukung pelabuhan-pelabuhan yang ada menjadi hub, sehingga nanti program konektivitas menjadi lebih lancar.
“Insya Allah tahun ini juga ada tujuh pelabuhan yang akan kami selesaikan dan tingkatkan statusnya. Sekarang sudah empat pelabuhan yang sementara jalan dan tiga pelabuhan lagi sementara proses. Tujuh pelabuhan tersebut yaitu, di Ambon yang sudah kita tingkatkan statusnya. Menyusul nanti di Sorong, Manokwari, Merauke, Gorontalo, Ternate dan Kendari yang akan kita tingkatkan pula statusnya.”
Sumber Situs Web Pelindo 4