PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) secara resmi membuka posko terpadu Angkutan Lebaran 2018, ditandai dengan Apel Siaga Bersama yang diikuti stakeholder di lingkup Pelabuhan, yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Makassar, Rahmatullah, Kamis (31 Mei 2018).
Dalam Apel Siaga Bersama tersebut, stakeholder yang diundang antara lain, Lantamal VI Makassar, Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Pusat dan Cabang Pelindo IV, Distrik Navigasi Kelas I Makassar, Polres dan Polsek Pelabuhan Makassar dan Paotere, Basarnas, Kesehatan Pelabuhan, Karantina Pertanian dan Hewan, BPTD Wil XIX, PIP, BP2IP Barombong, Dinas Sosial, PT Pelni, Jasa Raharja, Dharma Lautan Nusantara, Prima Vista, APBMI, INSA, ALFI/ILFA, serta Koperasi TKBM.
Usai pelaksanaan Apel Siaga Bersama, Kepala OP Makassar, Rahmatullah , didampingi GM Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru beserta jajaran pejabat lainnya, mengunjungi lokasi posko yang terletak di Lantai Dasar Terminal 2, bersebelahan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Lokasi ini dipilih karena sangat mudah dijangkau oleh para calon penumpang maupun masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi seputar Angkutan Lebaran dan mudik tahun ini, seperti jadwal kapal dan informasi lainnya.
HIMBAUAN MENTERI PERHUBUNGAN
Sementara itu, sesuai arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang dibacakan pada saat Apel Siaga Bersama, kegiatan Apel Kesiapan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2018 (1439 H) ini bertujuan untuk memantapkan koordinasi antar petugas, instansi terkait, penyedia jasa dan asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran, sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudiknya dengan lancar, aman, selamat, tertib dan nyaman.
Menhub juga mengatakan, penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran tahun 2018 (1439 H) akan dilaksanakan mulai H-15 (31 Mei 2018) sampai dengan H+15 (1 Juli 2018).
Bersamaan dengan penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran ini, akan dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Lebaran tahun 2018 (1439 H), yang merupakan bagian dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan.
Pada Angkutan Lebaran 2018 ini, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yaitu sekitar 2,27% dibandingkan dengan tahun 2017. Terlebih lagi tahun ini, Pemerintah telah memastikan penambahan cuti bersama Lebaran menjadi 10 hari lamanya, sehingga pelaksanaanya perlu dipersiapkan dan diantisipasi dengan baik.
Guna mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pada masa Angkutan Laut Lebaran 2018, Ditjen Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.293 unit dengan kapasitas 3,4 juta orang penumpang.
Menhub menambahkan bahwa tugas penyelenggaraan Angkutan Lebaran ini adalah tugas yang mulia, sekaligus tugas yang berat bagi seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut agar dapat dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab.
Untuk itu Menhub berpesan kepada para petugas di lapangan untuk memberikan kontribusi yang optimal serta bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, dalam melaksanakan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran demi menyukseskan Angkutan Lebaran Tahun 2018 dengan slogan nasional ”Mudik Bareng Guyub Rukun”.
“Untuk itu, saya minta kepada seluruh jajaran Perhubungan Laut untuk melaksanakan tugas dengan tanggap dan penuh semangat melayani saudara-saudara kita yang akan melakukan mudik, agar diperhatikan betul kebutuhan mereka serta tidak segan memberikan bantuan kepada para pemudik yang membutuhkan bantuan, baik di pelabuhan, maupun di atas kapal laut selama dalam pelayarannya. Pastikan agar penumpang yang naik ke kapal telah memiliki tiket resmi dan jangan sekali kali melakukan pungli terhadap para pemudik karena saya tidak akan pernah menolerir tindakan-tindakan seperti itu terjadi di institusi ini. Hal lain yang tidak kalah penting, saya minta kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan dan pengawasan di sekitar wilayah kerja masing-masing. Tingkatkan koordinasi, sinergitas dan soliditas kita untuk melawan semua bentuk ancaman dan teror, serta tindak tegas segala empat bentuk aksi yang dapat mengganggu keamanan, keselamatan dan kelancaran pelayanan transportasi laut pada masyarakat,” tegas Menhub Budi Karya dalam sambutannya.
KESIAPAN FASILITAS
Terkait kesiapan fasilitas yang ada di Pelabuhan Makassar, General Manager PT Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru mengatakan bahwa fasilitas terminal telah rampung direnovasi sejak tahun sebelumnya. Perluasan terminal memungkinkan untuk menampung kurang lebih 4.000 penumpang.
Terminal itu sendiri terdiri dari Gedung Terminal Lounge Anging Mammiri yang dilengkapi travelator tersambung ke kapal melalui garbarata dan terminal khusus untuk pedagang K5, DCS (Departure Control System). Kedua gedung terminal ini dihubungan oleh sebuah connecting bridge yang melindungi penumpang dari hujan dan terik matahari.
Di dalam gedung Terminal Anging Mammiri terdapat kursi tunggu, ruang kesehatan, wifi, ruang menyusui, fasilitas difabel (jalur khusus, toilet, kursi roda), charging box, toilet penumpang dan buruh, ruang sholat, ruang merokok, anjungan air siap minum, ruang membaca dan ruang bermain anak.
Ibu yang masih menyusui diberikan ruang khusus laktasi yang tertutup. Demikian pula ruang bermain anak dan ruang membaca disediakan, agar penumpang dapat merasa nyaman selama berada di terminal saat menunggu keberangkatan.
Khusus untuk penumpang difabel, petugas menyiapkan kursi roda dan jalur khusus agar aman dan nyaman hingga naik ke atas kapal. Di luar gedung terminal, dilengkapi toilet khusus untuk buruh yang senantiasa dijaga kebersihannya, sehingga area pelabuhan tidak ada yang berbau pesing dan kotor. Petugas kebersihan yang berasal dari vendor profesional juga melakukan tugas bergiliran membersihkan selama 24 jam.
Sedangkan di terminal lainnya, terdiri dari dua tingkat. Lantai 1 atau dasar merupakan tempat parkir dan toilet. Lantai 2 ditempati oleh pedagang K5 yang telah ditertibkan dan ditata rapi, tempat para penumpang menunggu sebelum menuju gedung Lounge Anging Mammiri. Loket DCS juga terdapat di area ini. DCS adalah sistem yang mengecek kesesuaian tiket dengan kartu identitas yang dimiliki oleh calon penumpang. Dari sistem ini pula dapat ditentukan jumlah penumpang dari kapal.
Sumber Situs Web Pelindo 4
Dalam Apel Siaga Bersama tersebut, stakeholder yang diundang antara lain, Lantamal VI Makassar, Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Pusat dan Cabang Pelindo IV, Distrik Navigasi Kelas I Makassar, Polres dan Polsek Pelabuhan Makassar dan Paotere, Basarnas, Kesehatan Pelabuhan, Karantina Pertanian dan Hewan, BPTD Wil XIX, PIP, BP2IP Barombong, Dinas Sosial, PT Pelni, Jasa Raharja, Dharma Lautan Nusantara, Prima Vista, APBMI, INSA, ALFI/ILFA, serta Koperasi TKBM.
Usai pelaksanaan Apel Siaga Bersama, Kepala OP Makassar, Rahmatullah , didampingi GM Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru beserta jajaran pejabat lainnya, mengunjungi lokasi posko yang terletak di Lantai Dasar Terminal 2, bersebelahan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Lokasi ini dipilih karena sangat mudah dijangkau oleh para calon penumpang maupun masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi seputar Angkutan Lebaran dan mudik tahun ini, seperti jadwal kapal dan informasi lainnya.
HIMBAUAN MENTERI PERHUBUNGAN
Sementara itu, sesuai arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang dibacakan pada saat Apel Siaga Bersama, kegiatan Apel Kesiapan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2018 (1439 H) ini bertujuan untuk memantapkan koordinasi antar petugas, instansi terkait, penyedia jasa dan asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran, sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan perjalanan mudiknya dengan lancar, aman, selamat, tertib dan nyaman.
Menhub juga mengatakan, penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran tahun 2018 (1439 H) akan dilaksanakan mulai H-15 (31 Mei 2018) sampai dengan H+15 (1 Juli 2018).
Bersamaan dengan penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran ini, akan dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Lebaran tahun 2018 (1439 H), yang merupakan bagian dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian Perhubungan.
Pada Angkutan Lebaran 2018 ini, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang yaitu sekitar 2,27% dibandingkan dengan tahun 2017. Terlebih lagi tahun ini, Pemerintah telah memastikan penambahan cuti bersama Lebaran menjadi 10 hari lamanya, sehingga pelaksanaanya perlu dipersiapkan dan diantisipasi dengan baik.
Guna mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pada masa Angkutan Laut Lebaran 2018, Ditjen Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.293 unit dengan kapasitas 3,4 juta orang penumpang.
Menhub menambahkan bahwa tugas penyelenggaraan Angkutan Lebaran ini adalah tugas yang mulia, sekaligus tugas yang berat bagi seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut agar dapat dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab.
Untuk itu Menhub berpesan kepada para petugas di lapangan untuk memberikan kontribusi yang optimal serta bekerja dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, dalam melaksanakan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran demi menyukseskan Angkutan Lebaran Tahun 2018 dengan slogan nasional ”Mudik Bareng Guyub Rukun”.
“Untuk itu, saya minta kepada seluruh jajaran Perhubungan Laut untuk melaksanakan tugas dengan tanggap dan penuh semangat melayani saudara-saudara kita yang akan melakukan mudik, agar diperhatikan betul kebutuhan mereka serta tidak segan memberikan bantuan kepada para pemudik yang membutuhkan bantuan, baik di pelabuhan, maupun di atas kapal laut selama dalam pelayarannya. Pastikan agar penumpang yang naik ke kapal telah memiliki tiket resmi dan jangan sekali kali melakukan pungli terhadap para pemudik karena saya tidak akan pernah menolerir tindakan-tindakan seperti itu terjadi di institusi ini. Hal lain yang tidak kalah penting, saya minta kepada seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengamanan dan pengawasan di sekitar wilayah kerja masing-masing. Tingkatkan koordinasi, sinergitas dan soliditas kita untuk melawan semua bentuk ancaman dan teror, serta tindak tegas segala empat bentuk aksi yang dapat mengganggu keamanan, keselamatan dan kelancaran pelayanan transportasi laut pada masyarakat,” tegas Menhub Budi Karya dalam sambutannya.
KESIAPAN FASILITAS
Terkait kesiapan fasilitas yang ada di Pelabuhan Makassar, General Manager PT Pelindo IV Cabang Makassar, Aris Tunru mengatakan bahwa fasilitas terminal telah rampung direnovasi sejak tahun sebelumnya. Perluasan terminal memungkinkan untuk menampung kurang lebih 4.000 penumpang.
Terminal itu sendiri terdiri dari Gedung Terminal Lounge Anging Mammiri yang dilengkapi travelator tersambung ke kapal melalui garbarata dan terminal khusus untuk pedagang K5, DCS (Departure Control System). Kedua gedung terminal ini dihubungan oleh sebuah connecting bridge yang melindungi penumpang dari hujan dan terik matahari.
Di dalam gedung Terminal Anging Mammiri terdapat kursi tunggu, ruang kesehatan, wifi, ruang menyusui, fasilitas difabel (jalur khusus, toilet, kursi roda), charging box, toilet penumpang dan buruh, ruang sholat, ruang merokok, anjungan air siap minum, ruang membaca dan ruang bermain anak.
Ibu yang masih menyusui diberikan ruang khusus laktasi yang tertutup. Demikian pula ruang bermain anak dan ruang membaca disediakan, agar penumpang dapat merasa nyaman selama berada di terminal saat menunggu keberangkatan.
Khusus untuk penumpang difabel, petugas menyiapkan kursi roda dan jalur khusus agar aman dan nyaman hingga naik ke atas kapal. Di luar gedung terminal, dilengkapi toilet khusus untuk buruh yang senantiasa dijaga kebersihannya, sehingga area pelabuhan tidak ada yang berbau pesing dan kotor. Petugas kebersihan yang berasal dari vendor profesional juga melakukan tugas bergiliran membersihkan selama 24 jam.
Sedangkan di terminal lainnya, terdiri dari dua tingkat. Lantai 1 atau dasar merupakan tempat parkir dan toilet. Lantai 2 ditempati oleh pedagang K5 yang telah ditertibkan dan ditata rapi, tempat para penumpang menunggu sebelum menuju gedung Lounge Anging Mammiri. Loket DCS juga terdapat di area ini. DCS adalah sistem yang mengecek kesesuaian tiket dengan kartu identitas yang dimiliki oleh calon penumpang. Dari sistem ini pula dapat ditentukan jumlah penumpang dari kapal.
Sumber Situs Web Pelindo 4