Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat resmi melepas ekspor perdana pada Jumat (17/12) pekan lalu. Pengelolaan terminal kendaraan pun kini dilakukan oleh konsorsium PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI), setelah sebelumnya dioperasikan sementara oleh Kementerian Perhubungan melalui penugasan Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Group Head Sekretariat Perusahaan Pelabuhan Indonesia Ali Mulyono, menyambut baik pengoperasian Pelabuhan Patimban tersebut. Menurutnya, kehadiran Pelabuhan Patimban bisa bersinergi dengan pelabuhan utama yang dikelola oleh Pelindo, yakni Pelabuhan Tanjung Priok dalam menjawab kebutuhan dan tantangan logistik di Indonesia.
“Kami melihat justru akan terjadi sinergi antara Pelabuhan Tanjung Priok yang dioperasikan oleh Pelindo dengan Pelabuhan Patimban, ,” ujar Ali
Ali bilang, Pelindo terus melanjutkan dua proyek utama yaitu Terminal Kali Baru dan New Priok Eastern Access (NPEA). Pengembangan terminal baru di Tanjung Priok dibutuhkan sebagai antisipasi kebutuhan yang saat ini terbatas. Untuk terminal container tahap satu saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas 1,5 juta TEUs.
Secara bertahap, kapasitas terminal akan meningkat hingga mencapai 10 juta TEUs di 2027. Nantinya terminal baru ini akan didukung dengan akses baru NPEA yang mengkoneksikan Pelabuhan Kali Baru dengan Jalan Tol Cibitung – Cilincing (JTCC) dengan Kawasan Industri di Timur Jakarta.
Dari sisi kinerja Pelindo, Ali memberikan gambaran, sampai dengan Oktober 2021, trafik petikemas Pelindo tercatat sebesar 14 juta TEUs. Terdiri dari 6,5 juta TEUs petikemas internasional dan 7,5 juta TEUs petikemas domestik. Capaian tersebut naik 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, yang terealisasi 11,8 juta TEUs.
Ali menjelaskan, peningkatan kinerja operasional tersebut terjadi di seluruh regional yang dikelola oleh Pelindo, termasuk Pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini sejalan dengan meningkatnya arus perdagangan ekspor dan impor melalui peti kemas internasional dan distribusi barang domestik paska pandemi.
“Apabila dilihat dari wilayah Regional 1, 2, 3, dan 4, distribusi arus petikemas berturut-turut sebesar 9%, 46%, 33% dan 13%,” sambung Ali.
Sejalan dengan tren positif peti kemas, Pelindo juga mencatat trafik non peti kemas sampai dengan Oktober 2021 sebesar 135,8 juta ton, lebih tinggi 26% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 107,9 juta ton. Sedangkan arus kapal tercatat sebesar 991,4 juta GT, naik 23% dari tahun sebelumnya yaitu 802,9 juta GT.
Selanjutnya, untuk menjawab tantangan dan kebutuhan logistik ke depan, Pelindo pun membuka peluang untuk menjajaki kerjasama dengan Pelabuhan Patimban.
“Pelindo terbuka dengan peluang kerja sama mitra strategis yang dapat membawa nilai tambah bagi Perusahaan, termasuk kemungkinan bekerjasama dengan Pelabuhan Patimban di masa yang akan datang,” pungkas Ali.
Sumber Kontan, edit koranbumn