PT Pelindo Regional 2 Pontianak menyiapkan relokasi pelabuhan peti kemas dari Pelabuhan Dwikora di Pontianak ke Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
“Iya, saat ini tengah dipersiapkan bagaimana bongkar muat di Pelabuhan Dwikora Pontianak dipindahkan ke Pelabuhan Kijing,” ujar Deputi General Manager Komersil Pelindo Reginal 2 Pontianak Ervin Bayu Sanjaya di Pontianak, Kamis (20/7/2023).
Ia menjelaskan, langkah awal persiapan untuk pemindahan bongkar muat tersebut ditargetkan pada Agustus 2023. Menurut dia, ada 100 petikemas dulu dilakukan bongkar muat di lokasi baru.
“Nah, pada 2025 baru ditargetkan secara keseluruhan relokasi bongkar muat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak ke Pelabuhan Kijing di Mempawah. Dengan bongkar muat di sana layanan semakin luas dan maksimal. Kendala pendangkalan kolam dermaga tidak ada lagi,” kata dia.
Ia menyebutkan, saat ini layanan peti kemas di Pelabuhan Dwikora Pontianak setiap tahunnya sekitar 265 ribu teus. Rasio terminal sendiri 99,5 persen adalah peti kemas dan sisanya 0,5 persen serbaguna lainnya.
“Sementara sejauh ini di Pelabuhan Dwikora Pontianak kalau mau dilihat dari rasio tujuan bongkar muat maka untuk antarpulau mendominasi sebesar 91 persen dan ekspor dan impor sembilan persen,” ujar dia.
Menurut dia, setelah relokasi peti kemas, Pelabuhan Dwikora Pontianak akan difungsikan atau difokuskan untuk layanan penumpang dan nonpetikemas lainnya. “Nanti Pelabuhan Dwikora Pontianak dimaksimalkan untuk layanan penumpang dan non peti kemas. Untuk layanan peti kemas ke saat ini dan ke depan ada pendangkalan karena hanya lima meteran saja. Nah, kalau di Pelabuhan Kijing itu kan dalam capai 16 meter,” kata dia.
Terkait aktivitas di Pelabuhan Kijing di Mempawah saat ini sudah melayani bongkar muat curah kering, cair dan alat proyek. Pelindo Regional 2 Pontianak mencatat sudah ada 209 kapal bersandar di Pelabuhan Kijing untuk aktivitas bongkar muat baik untuk perdagangan luar negeri maupun domestik.
sumber : Antara, Republika Edit koranbumn