Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pembentukan holding BUMN klaster pangan terus dikebut.
Arief mengatakan, saat ini telah dilakukan pengembangan kajian dan analisis pembentukan holding BUMN klaster pangan. Kemudian, sosialisasi kepada 8 BUMN pangan lain yang akan menjadi anggota holding BUMN pangan telah dilakukan secara paralel.
Selanjutnya, penambahan pembahasan dan harmonisasi kajian. Terakhir pembentukan holding BUMN pangan.
“Proses hari ini, izin prakarsa inisiatif sudah disampaikan kepada presiden, kemudian berikutnya proses PAK pembahasan antar kementerian, dan berikutnya harmonisasi. Target kami semua kuartal tiga tahun ini sudah harus terbentuk,” kata Arief saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (15/3).
Arief melanjutkan, inisiatif-inisiatif strategis holding BUMN pangan telah disiapkan untuk pengembangan klaster pangan ke depan. Mulai dari integrasi dari value chain, perluasan lahan, holding BUMN pangan dan restrukturisasi perusahaan, dan kolaborasi dengan lembaga penelitian.
Serta pengembangan talenta berkualitas, kemitraan teknis, infrastruktur, teknologi pertanian dan budidaya, supply chain yang terhubung, peningkatan produktifitas perusahaan, perluasan korporasi pertanian, petani dan UMKM, dan nilai kinerja ekonomi.
“Target kita kebdepan memang kita harus bisa menjadi pengekspor pangan berkualitas,” ujar dia.
Arief menyebut, RNI diminta untuk memimpin klaster holding BUMN pangan. Saat ini, tengah dipetakan mulai dari input, produksi, primary processing, storage, trading, distribution dan retail sales.
Arief menuturkan, nantinya, akan ada satu kesatuan mulai dari hulu sampai hilir dari sembilan BUMN klaster pangan. Jika dilihat pemetaannya mulai dari beras, jagung, ayam, sapi, kambing, ikan cabai, bawang, gula dan garam. Hal ini nantinya akan terhubung dalam satu satu supply chain dan di ujungnya sampai dengan retail sales.
“Kesulitan kita adalah memang di hilir, jadi apabila ada program-program pemerintah yang in line dan bisa mendukung Bulog, RNI dan klaster pangan ini akan sangat baik untuk di Indonesia,” tutur Arief.
Sebagai informasi, holding BUMN klaster pangan terdiri dari PT RNI, Berdikari, Pertani, Perikanan Nusantara (Perinus), PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Garam, Perikanan Indonesia (Perindo), dan Sang Hyang Seri.
Sumber Kontan, edit koranbumn