PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencetak laba positif dengan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan hingga pada tahun lalu.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan pada 2021 menjadi periode pemulihan kinerja bisnis ASDP sejak Covid-19 yang berdampak penurunan signifikan hampir seluruh industri di Tanah Air sejak Covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020.
Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP 2021 audited Januari hingga Desember 2021 tercatat membukukan pendapatan Rp3,55 triliun, dan laba bersih Rp326,3 miliar.
Pendapatan 2021 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019 sebesar Rp3,31 triliun dan naik 13,45 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rl3,1 triliun. Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 293,3 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 perseb dari laba pada 2020 sebesar Rp181,14 miliar.
“Capaian laba bersih 2021 ini, tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (11/4/2022).
Pencapaian kinerja positif ASDP pada 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 3,95 juta orang, lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit, dan barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2020 sebanyak 990.000 ton.
“Selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya,” jelasnya.
Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 persen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91perse Selanjutnya, BOPO Tahun 2021 sebesar 91,51persen lebih rendah disbanding tahun 2021 sebesar 98,39 persen. hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.
Hal yang sama dengan peningkatan Cash Ratio sebesar 276,58 persen tumbuh sebesar 88,5 persen dari tahu 2020, dan Current Ratio sebesar 324,45 persen tumbuh sebesar 87,78 persen dari tahun 2020.
Berdasarkan kondìsi tersebut, ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98 persen dan Debt to Equity 8,67 persen.
Selain itu, tahun 2021 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17 persen dari tahun 2020 sebesar Rp556,24 miliar. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn