PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun dari bisnis pusat data (data center) dan komputasi awan (cloud) pada 2022, seiring dengan pertumbuhan permintaan yang signifikan dengan meningkatnya aktivitas para pelaku bisnis digital.
Adapun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan bisnis pusat data dan komputasi awan Telkom terkoreksi 5,8 persen.
Dikutip dari Info Memo Telkom, Senin (27/3/2023) data center dan komputasi awan (cloud) tetap menjadi salah satu area yang menjadi fokus bisnis Telkom.
Kehadiran pusat data dan infrastruktur komputasi awan yang kuat adalah kunci yang memungkinkan Telkom mengembangkan berbagai solusi digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Telkom menyampaikan salah satu keunggulan pusat data perseroan adalah terintegrasi dengan jaringan Telkom dan juga jaringan kabel bawah laut global.
“Dengan jaringan terintegrasi, kami dapat mengakomodasi kebutuhan digitalisasi bisnis pelanggan kami pada masa depan, seperti edge computing, layanan 5G, blockchain, dan solusi digital lainnya,” tulis Telkom dalam laporannya.
Per Desember 2022, Telkom memiliki 28 fasilitas pusat data dengan perincian 23 domestik dan 5 luar negeri termasuk pusat data Tier 3 dan 4 di Singapura.
Sekadar informasi, Tier 3 adalah sebuah standar pangkalan data dengan memiliki banyak jalur energi dan satu mesin pendingin aktif beserta sistem cadangannya, dengan tingkat ketersediaan layanan 99,982 persen. Sementara itu, tingkat ketersediaan untuk Tier 4 adalah 99,999 persen.
Dalam berbisnis pusat data, Telkom menyediakan beberapa produk dan solusi, seperti kolokasi bersama, kolokasi khusus, ruang kerja, cross connect, smart hand, dan interkoneksi pusat data.
Sebagai upaya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan, serta untuk mencapai valuasi yang lebih tinggi, Telkom dalam proses restrukturisasi bisnis pusat data kami dengan mengkonsolidasikan bisnis dan aset di bawah satu entitas, yang disebut Ekosistem Data PT Telkom dengan NeutraDC sebagai merek.
“Proses konsolidasi dilakukan secara bertahap dan kami perkirakan proses tersebut akan selesai pada 2024,” tulis Telkom.
Sumber Bisnis, edit koranbumn