PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) membukukan rugi bersih sebesar Rp236 miliar meskipun pendapatan bertumbuh pada semester I/2022.
Mengutip laporan keuangan Waskita, pendapatan usaha per semester I/2022 mencapai Rp6,09 triliun, naik dari Rp4,71 triliun pada semester I/2021.
Namun, WSKT mencatatkan rugi bersih Rp236,52 miliar per Juni 2022, berbalik dari laba bersih Rp154,13 miliar per Juni 2021. Salah satu penyebab penekan bottom line adalah beban umum dan administrasi yang naik menjadi Rp1,27 triliun dari sebelumnya Rp1,01 triliun.
Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan pertumbuhan pendapatan tercapai karena keberhasilan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita.
Pendapatan usaha pada semester pertama I/2022 naik mencapai Rp6,09 triliun atau tumbuh 29,29 persen YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp4,71 triliun. Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti.
“Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang lebih besar juga mendukung pertumbuhan pendapatan usaha Waskita Karya,” kata Novianto dalam keterangan pers, Kamis (28/7/2022).
Waskita Karya juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp657 miliar atau tumbuh 29,36 persen YOY dibandingkan semester I/2021 sebesar Rp508 miliar. Sebagai dampak positif dari Master Restructuring Agreement (MRA), WSKT juga berhasil menurunkan beban keuangan hingga 3,07 persen menjadi Rp1,97 triliun.
Selanjutnya, aksi korporasi WSKT melalui strategic partnership dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui mekanisme share swap telah selesai, di mana Perseroan mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 4,50 persen, dan dilanjutkan dengan pengambilalihan 55 persen saham PT Waskita Toll Road (WTR) pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (CCT) oleh SMI.
Dengan adanya aksi korporasi tersebut, total liabilitas Waskita Karya yang sebelumnya tercatat sebesar Rp88,14 triliun pada akhir 2021, berhasil turun hingga 12,40 persen menjadi Rp77,21 triliun pada semester I/2022.
Adapun, total ekuitas WSKT pada semester I/2022 sebesar Rp19,94 triliun, serta total aset Perseroan tercatat sebesar Rp97,14 triliun.
Novianto menambahkan pada semester II/2022 ini, WSKT akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek proyek eksisting.
“Di semester kedua ini, Waskita Karya juga optimis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas 3 ruas tol perseroan lainnya melalui strategic partnership. Aksi korporasi ini akan memberikan dampak penurunan utang Waskita Karya melalui dekonsolidasian utang, sehingga beban keuangan Waskita juga akan menurun secara signifikan,” ungkapnya.
Waskita Karya mengharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan kedepannya.
SUmber Bisnis, edit koranbumm