Bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menegaskan penyaluran kredit dari penempatan uang negara senilai Rp30 triliun akan diprioritaskan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam konferensi pers pada Selasa (1/7/2020), Ketua Himbara Sunarso mengatakan keempat bank BUMN siap dan berkomitmen untuk me-leverage dana pemerintah melalui penyaluran kredit senilai tiga kali dari Rp30 triliun atau setara Rp90 triliun.
“Segmen [penyaluran kredit] disesuaikan, tetapi prioritas ke UMKM,” ujarnya.
Sunarso, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini, menyebutkan penyaluran kredit dari penempatan uang negara ini yang pasti disasar antara lain sektor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan dan pendukungnya, termasuk distribusi.
Kemudian, ada sektor pariwisata dan transportasi, yang seiring dengan pembukaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), akan mulai bergerak kembali.
“Kami bagi-bagi tugas, ada yang ke pertanian, ada yang ke pariwisata, ada yang ke perumahan dan konstruksi,” jelasnya.
Adapun, dana pemerintah yang ditempatkan ke bank BUMN tersebut sebelumnya berada di Bank Indonesia. Penempatan dana ini bertenor tiga bulan dengan bunga sebesar 3,42 persen.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (29/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rencana dari empat bank BUMN terkait penggunaan uang negara.
“Bank Himbara telah menyampaikan masing-masing strategi mengenai rencana penggunaan penempatan uang negara untuk mendukung kegiatan bisnis bank umum yang terkait dengan percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Sri Mulyani menyebutkan Bank Mandiri fokus pada penyaluran kredit produktif, padat karya, ketahanan pangan, dan mendukung sistem logistik nasional dengan target penyaluran senilai Rp21 triliun dan dilaksanakan pada 3 bulan ini.
BRI mendukung rencana bisnis berupa ekspansi kredit UMKM 6 bulan ke depan senilai Rp122,50 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau senilai Rp108,80 triliun. Ekspansi kredit UMKM akan difokuskan pada sektor nonperdagangan senilai Rp71,32 triliun atau 58,21 persen.
“BNI akan melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil untuk korporasi, usaha menengah dan kecil, serta consumer loan dalam 3 bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun,” kata Menkeu.
Sementara itu, Bank BTN berencana menyalurkan kredit pada Juli hingga Desember 2020 senilai Rp30,03 triliun, yang didominasi oleh penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit lainnya di sektor perumahan.
“Komposisi kredit perumahan lebih dari 70 persen dan ekspansi difokuskan ke KPR senilai Rp5,4 triliun atau 51,6 persen,”ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn