(Daily Economic And Market Review Tanggal 9 November 2018)
Cadangan devisa valas pada bulan Oktober meningkat sebesar USD0,32 miliar.
Posisi cadangan devisa Indonesia per Oktober 2018 mencapai USD115,2 miliar, naik USD0,32 miliar dibandingkan posisi bulan sebelumnya (USD114,8 miliar). Kenaikan ini adalah yang pertama kali dalam sembilan bulan terakhir.
Kenaikan cadangan devisa didorong oleh penerimaan devisa migas dan penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah.
Penerimaan devisa migas sejalan dengan usaha pemerintah untuk memastikan devisa hasil ekspor bidang sumber daya alam, seperti minerba dan migas, masuk ke dalam negeri.
Peran pekerja migran dan diaspora Indonesia dapat dioptimalkan untuk meningkatkan perolehan devisa.
Di luar upaya-upaya pemerintah untuk menambah atau menghemat devisa seperti mendorong ekspor, mengurangi impor, menarik devisa hasil ekspor, hingga peningkatan penanaman modal asing, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah meningkatkan keahlian pekerja migran Indonesia.
Kami memperkirakan posisi cadangan devisa di akhir 2018 sebesar USD113 miliar, lebih rendah dari posisi akhir 2017 yang sebesar USD130 miliar.
Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama tekanan dari faktor eksternal. Misalnya, pengetatan likuiditas di pasar global, dampak perang dagang Amerika dan Tiongkok yang dapat mengurangi volume perdagangan internasional, berkembangnya sentimen negatif di emerging markets, hingga tingginya harga minyak dunia yang dapat meningkatkan defisit neraca perdagangan Indonesia.
Sumber Bank Mandiri