PT Danareksa (Persero) mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2025 sebesar Rp2 triliun. Usulan tersebut dilakukan untuk melakukan pengembangan program dan penugasan yang saat ini diemban perseroan.
Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi menuturkan, PMN tersebut bakal dialokasikan untuk pengembangan 5 proyek.
“Kami mengusulkan [PMN 2025] Rp2 triliun untuk membaginya menjadi lima proyek,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Perinciannya, injeksi modal negara bakal digunakan untuk mengembangkan dua kawasan industri, satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Pengembangan Port Batu Ampar, serta yang paling anyar diteken yakni inisiasi Indonesia Water Fund (IWF) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandung.
Secara lebih terperinci, Yadi menjelaskan bahwa PMN yang bakal diperoleh oleh Danareksa untuk mendanai pengadaan lahan baru seluas 100 hektare untuk Kawasan Industri Makassar (KIMA). Di mana, secara total diestimasikan membutuhkan belanja modal mencapai Rp1,1 triliun.
Adapun, alokasi PMN yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek KIMA sebesar Rp240,9 miliar, sedangkan sisanya akan ditutup oleh pinjaman perseroan.
Kedua, alokasi PMN 2025 akan disalurkan untuk pengembangan proyek Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Total kebutuhan belanja modal sebesar Rp2,3 triliun untuk pengadaan seluas 233 hektare lahan baru. Namun, PMN yang dibutuhkan Rp336 miliar.
Ketiga, PMN tunai yang diusulkan akan digunakan untuk mendukung inisiatif strategis pembangunan Port Batu Ampar.
Danareksa mencatat, kebutuhan belanja modal pada proyek tersebut mencapai Rp2,79 triliun untuk pengembangan dan pengoperasian terminal Peti Kemas Batu Ampar. Akan tetapi, PMN yang dibutuhkan dilaporkan sebesar Rp414,9 miliar.
Keempat, Danareksa akan menyalurkan PMN untuk proyek Indonesia Water Fund SPAM Bandung. Di mana, dalam proyek tersebut perseroan tercatat sebagai katalisator yang mengakselerasi pencapaian target. Hanya saja, tak dijelaskan berapa total kebutuhan belanja modal untuk proyek tersebut.
Terakhir, PMN yang diusulkan Danareksa pada 2025 akan digunakan untuk rencana pengembangan 650.000 hingga 2 juta hektare lahan untuk KEK Merauke.
Akan tetapi, pada tahap awal pihaknya bakal memfokuskan terlebih dahulu aliran PMN untuk rencana piloting project seluas 60.000 hektare. Yadi juga tidak merinci secara gamblang berapa keperluan belanja modal dan kebutuhan PMN pada proyek tersebut.
“Poinnya adalah kita diminta untuk mengkoordinasikan dan melakukan pengelolaan kawasan industri yang ada di sana. Jadi, nanti kita sampaikan lebih lanjut seperti apa Kawasan KEK, karena ini hanya merupakan katalisator supaya nanti ada investor yang akan berinvestasi di kawasan on farm atau off farm-nya,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn