PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sedang mentransformasikan anak usahanya PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menjadi bank digital. Namun, pengembangan bank digital ini tidak akan dilakukan fully digital.
Sunarso Direktur Utama BRI mengatakan, pengembangan Bank Raya tidak fully digital karena kondisi masyarakat Indonesia belum bisa sepenuhnya menerapkan transaksi digital secara penuh.
Bank Raya nanti akan menyiapkan pasukan digital untuk diturunkan mengedukasi masyarakat agar bisa melakukan transaksi secara digital.
Bank Raya mencatatkan kerugian tahun berjalan 2021 sebesar Rp 3,04 triliun. Sedangkan pada tahun sebelumnya masih meraup laba bersih Rp 31,26 miliar. Kerugian tersebut sejalan dengan bersih-bersih aset buruk yang dilakukan dalam rangka transformasi digital yang akan dilakukan.
Rugi yang dialami Bank Raya membuat laba konsolidasi BRI lebih rendah dari laba bank only tahun 2021. Sunarso mengatakan, secara bank only laba perseroan tumbuh 76% secara year on year (YoY) menjadi Rp 32,2 triliun. Sedangkan laba bersih konsolidasi tumbuh 65% YoY menjadi Rp 30,7 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn