Bio Farma Group menerima Surat Keputusan (SK) terkait Penambahan skema kompetensi Pharmaceutical dan Bio-Pharmaceutical karyawan Holding BUMN Farmasi.pada tanggal 25 September 2024.
SK diserahkan oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamri Hari dan diterima oleh Direktur Human Capital Bio Farma Group, Endang Suraningsih.
Direktur Human Capital Bio Farma Group, Endang Suraningsih mengungkapkan bahwa dengan adanya penambahan skema kompetensi yang signifikan produk-produk yang dihasilkan dari Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan Bio Farma Group menjadi bukti nyata tenaga Bio Farma Group yang sudah tersertifikasi dapat teruji kompetensinya, serta mampu memberikan produk sesuai dengan standar kesehatan di Indonesia.
“Kami telah menerima SK terkait penambahan skema kompetensi, yaitu (102 skema) untuk Pharmaceutical dan (67 skema) untuk Bio-Pharmaceutical. Dengan penambahan skema kompetensi ini, diharapkan SDM Holding BUMM Farmasi dapat teruji kompetensinya dikemudian hari dengan skema-skema yang sudah dikembangkan oleh LSP Holding BUMN Farmasi dan tim penyusun SKKK Pharmaceutical dan Biopharmaceuticaluntuk memberikan produk-produk yang berkualitas bagi masyarakat, sesuai dengan update standar kesehatan yang berlaku di Indonesia. Hal ini penting karena dapat mengurangi keraguan yang muncul dari masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh SDM karyawan Bio Farma Group yang telah tersertifikasi memiliki kejelasan yang detail, baik dari segi sumbernya, tercatat oleh negara, serta berbagai aspek lainnya yang menghindari ketidakjelasan berkat tenaga kerja yang kompeten”, ujar Endang.
Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamri Hari menyatakan penambahan yang terjadi di Bio Farma Group terhadap skema kompetensi tenaga kerja Bio Farma Group sangat signifikan setiap tahunnya dan menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) terbanyak di seluruh Indonesia.
“Pada tahun 2022 tercatat 68 skema kompetensi dalam lingkup produksi (produksi vaksin virus, produksi vaksin bakteri, produksi farmasi) Bio-Pharmaceutical, selanjutnya di 2023 tercatat penambahan sebanyak 201 skema dalam lingkup surveillance dan riset klinis (SRK), Quality Control (QC), serta penelitian dan pengembangan (Litbang) Bio-Pharmaceutical. Kemudian di 2024 tercatat penambahan sebanyak 370 skema dibidang Pharmaceutical dan Bio-Pharmaceutical. LSP holding BUMN farmasi menjadi LSP dengan skema terbanyak di Indonesia dibandingkan dengan 3.000-an LSP yang tersebar di seluruh di Indonesia.. Hal ini dapat menjadi peluang bagi holding BUMN farmasi untuk membuktikan bahwa produk-produk yang diproduksi oleh karyawan holding BUMN farmasi yang sudah tersertifikasi dan teruji kompetensinya”, Ujar Syamri.
Bio Farma Group akan terus berkomitmen menjadi BUMN farmasi terbaik demi masyarakat Indonesia maupun global. Harapannya ini dapat menjadi motivasi untuk karyawan internal Bio Farma Group maupun perusahaan untuk selalu menjadi yang terbaik bagi sosial dan lingkungan.