Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) terus penuhi permintaan bahan baku ikan untuk kebutuhan Ekspor ke Jepang dari Banda Aceh. Perum Perindo memaksimalkan unit Lampulo, Banda Aceh melalui pemanfaatan lahan 3 hektare untuk sarana prasarana perikanan.
Direktur Operasional Perum Perindo, Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan 2021 ini meski masih pandemi, Perindo akan terus mendukung pemulihan ekonomi, salah satunya melalui pengembangan bisnis perikanan di wilayah Lampulo, Banda Aceh bekerja sama dengan Pemerintah kota Banda Aceh dan mitra nelayan dan pelaku usaha perikanan di Lampulo, Banda Aceh.
“Kami optimalisasi aset di Lampulo, Banda Aceh melalui pemanfaatan lahan 3 hektare untuk sarana prasarana perikanan seperti pabrik es, cold storage, dan perdagangan serta pengolahan ikan untuk pemenuhan bahan baku yang akan distribusi lokal di Banda Aceh maupun ekspor,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/1).
Meski pandemi, lanjut Raenhat, permintaan bahan baku ikan untuk kebutuhan ekspor ke Jepang juga terus dipenuhi. Saat ini terdapat permintaan bahan baku ikan dari mitra Perindo untuk kebutuhan ekspor ke Jepang sebesar 3 juta kg ikan cakalang, 500.000 kg ikan layang, 500.000 kg ikan deho dan 500.000 kg ikan tuna loin untuk sampai dengan April mendatang.
Pengembangan bisnis perikanan Perum Perindo di unit Lampulo, Banda Aceh dilakukan melalui kerja sama Sinergi dengan pemerintah kota Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mendukung Perum Perikanan Indonesia (Perindo) membangun sentral perikanan di Banda Aceh. Pemko turut mendukung dan meminta pihak Perum Perindo agar menjalankan segera programnya secara konkret. “Pemko mendukung hal ini. Dan juga kami berharap bisa terlaksana khususnya kerja sama dengan pengusaha setempat,” kata dia.
Aminullah meminta, Perum Perindo nantinya bisa melibatkan nelayan yang ada di Banda Aceh dalam menunjang produksi ikan di sentral perikanan ini. Selain dengan instansi pemerintah kota, Perum Perindo juga kerap perluas kerja sama dengan pihak swasta dan pelaku usaha perikanan lokal di Banda Aceh.
“Bekerja sama dengan swasta, tentunya kami perlu dukungan dari pemerintah kota Banda Aceh agar lahan Perindo unit Lampulo nanti ke depan bisa tumbuh menjadi sentral perikanan yang terintegrasi dan juga tentunya bisa membuka perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Raenhat.
Kerja sama untuk peningkatan bisnis perikanan di Banda Aceh turut melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Pangan, Pertanian serta komunitas masyarakat lokal seperti Ikatan Saudagar Muslim Indonesia di Aceh (ISMI) Aceh dan Pemangku kepentingan lokal lainnya di Banda Aceh.
Sumber Kontan, edit koranbumn