PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat peningkatan yang signifikan transaksi mobile banking BTN per Februari 2022. Jumlah transaksi meningkat 60% yea on year (yoy). Sementara volume transaksi meningkat sebesar 63% yoy.
Direktur IT and Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan, pengetatan mobilitas masyarakat dalam pengendalian omicron menjadi salah satu faktor kenaikan transaksi mobile banking BTN. Ini mencerminkan bahwa nasabah menjadikan mobile banking BTN sebagai alat untuk bertransaksi di era pengetatan mobilitas tersebut.
“Transaksi mobile banking BTN secara mayoritas masih didominasi transaksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar harian nasabah. Tiga kategori transaksi yang paling banyak dilakukan yaitu transaksi pembelian pulsa listrik (PLN), prepaid provider dan topup uang elektronik,” ujar Andi kepada Kontan.co.id pada pekan lalu.
Kemudahan dalam melakukan transaksi ini menjadi pertimbangan utama nasabah dalam menggunakan mobile banking BTN dalam memenuhi kebutuhan mereka. Andi melihat terdapat potensi peningkatan transaksi berbasis digital pada tahun ini. Lantaran adanya pergerakan perilaku masyarakat dari yang sebelumnya konvensional menjadi ke arah digital.
Tahun ini, BTN memperkirakan transaksi mobile banking BTN dapat tumbuh minimal sebesar 30%.
“Ditambah dengan rencana launching aplikasi new mobile banking BTN pada tahun ini, kami harapkan dapat memberikan pengalaman baru yang lebih baik kepada nasabah sehingga dapat menarik minat nasabah untuk semakin meningkatkan transaksi mereka melalui channel mobile banking,” tambahnya.
Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35% yoy mencapai Rp 27,1 triliun. Sedangkan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53% yoy menjadi Rp 3.732,8 triliun.
Sedangkan pada Januari 2022 lalu, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65% yoy mencapai Rp 34,6 triliun. Nilai transaksi digital banking meningkat 62,82% yoy menjadi Rp 4.314,3 triliun.
Bila ditotalkan nilai transaksi sepanjang tahun berjalan hingga Februari 2022 untuk uang elektronik mencapai Rp 61,7 triliun. Sedangkan untuk transaksi digital banking mencapai Rp 8.047,1 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn