PT Bank Mandiri Tbk melihat tren penurunan suku bunga bakal mendorong pertumbuhan dan kelolaan produk-produk wealth management perseroan berbasis saham ke depan. Sementara per Oktober, pertumbuhan dana kelolaan bisnis pengelolaan dana-dana nasabah tajir di bank ini masih didominasi oleh aset berbasis obligasi yakni surat berharga negara.
Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, tren penurunan suku bunga ini akan mendorong pergerakan positif pasar saham. Itu akan membawa potensi yang cukup baik bagi instrumen saham pada bisnis wealth management perseroan.
“Hal ini membawa potensi keuntungan untuk nasabah prioritas maupun private Bank Mandiri dengan membaiknya pasar saham sejak penurunan terburuknya di bulan Maret lalu,” katanya
Sejak pasar saham bergerak naik, dana kelolaan atau assets under management (AUM) reksadana saham bank mandiri mengalami peningkatan. Per 26 November, capaiannya meningkat 18,42% dibanding bulan November 2019.
Per Oktober, AUM investasi wealth management di Bank Mandiri mencapai Rp 76 triliun atau tumbuh 18,81% secara YoY, masih didominasi oleh kelas aset surat berharga.
Namun dari sisi fee based income, reksadana memberi kontribusi lebih besar. Pertumbuhan pendapatan komisi dari reksadana mencapai 8,76% secara YoY per Oktober.
Rudi bilang, pandemi tentunya memberi dampak negatif saat awal terjadi karena banyaknya ketidakpastian dan banyaknya pelaku usaha yang menerapkan survival mode. Namun pada Juni, muncul secercah harapan setelah pemerintah meluncurkan stimulus fiskal untuk menyelamatkan perekonomian
Sumber Kontan, edit koranbumn