Pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) saat ini sedang dilakukan percepatan agar target pengisian waduk (impounding) di akhir tahun 2023 dapat dicapai. Bendungan yang mempunyai kapasitas tampungan 45,785 juta m3 dan luas genangan 297,78 ha memiliki fungsi multi purpose yaitu untuk penyediaan air irigasi seluas 4.500 ha, penyediaan air baku sebesar 131 liter/det, penyediaan energi dengan kapasitas 2 x 1 MW dan pengendalian banjir di Kabupaten Malaka.
Pelaksanaan konstruksi pembangunan Bendungan Temef ini dibagi menajdi 2 paket yaitu untuk Paket 3 dilaksanakan oleh Nindya – Bina Nusa Lestari KSO yang bertugas menyelesaikan bangunan spillway dan bangunan penunjang lainnya. Paket 4 dilaksanakan oleh Waskita – Bahagia – Guntur KSO yang lingkup pekerjaannya meliputi Pembangunan Bendungan Utama, Bangunan Pengambilan dan Pekerjaan Hidromekanikal. Sedangkan untuk pekerjaan konsultan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya (Persero) – Tuah Agung – Rancang Mandiri (KSO).
Hari ini (2/10) Menteri PUPR, Dirjen SDA, Irjen Kementrian PUPR, Direktur Bendungan dan Danau PUPR didampingi Dirut PT. Nindya Karya, Direktur Operasioanl II PT Waskita Karya (Persero) dan VP Operation and Business Development PT Indra Karya (Persero) Gagah Guntur Aribowo melakukan kunjungan lapangan di Bendungan Temef.
Menteri PUPR Bapak Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya mengapresiasi pelaksanaan pembanguan Bendungan Temef ini, serta menambahkan untuk mengutamakan pelesatarian lingkungan sekitar waduk dan adanya penghijauan daerah borrow area dan quarry.
Dalam kesempatan yang sama, VP Operation and Business Development (OBD) PT Indra Karya (Persero), Gagah Guntur, menyampaikan kepada tim Supervisi, terkait pentingnya penerapan nilai-nilai AKHLAK untuk keberhasilan pembangunan Bendungan Temef ini.
“Seluruh tim Supervisi harus memegang teguh dan menjalankan nilai-nilai AKHLAK,” pungkasnya.













