Daily Economic Review: Perekonomian Indonesia Terkontraksi -5,32% yoy di 2Q20
Perekonomian Indonesia terkontraksi akibat pandemi COVID-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II 2020 menurun sebesar -5,32% yoy, atau lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang masih mampu tumbuh sebesar 2,97% yoy.
Sepuluh dari 17 sektor tercatat mengalami kontraksi pada triwulan II 2020.
Sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor transportasi dan pergudangan (-30,84% yoy) disusul oleh sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman (22,02% yoy), serta sektor jasa perusahaan (-12,09% yoy). Terlihat jelas bahwa pembatasan aktivitas sangat mempengaruhi kinerja sektor transportasi dan akomodasi.
Seluruh komponen PDB menurut pengeluaran terkontraksi pada triwulan II 2020.
Konsumsi rumah tangga tercatat terkontraksi sebesar -5,51% yoy akibat dari PSBB yang menekan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sedangkan konsumsi pemerintah dan investasi tercatat mengalami kontraksi masing-masing sebesar -6,90% yoy dan -8,61% yoy. Konsumsi pemerintah menurun karena masih terbilang cukup rendahnya penyerapan stimulus penanganan pandemi COVID-19, sementara investasi menurun dikarenakan banyak pelaku usaha yang memilih untuk menunda ekspansi bisnisnya akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
Perekonomian Indonesia diprakirakan masih akan tertekan di semester II 2020.
Kami menilai pandemi COVID-19 yang masih belum tuntas dan akan menghambat pertumbuhan perekonomian global, termasuk Indonesia. Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan kembali terkontraksi pada triwulan III 2020 namun tidak akan sedalam triwulan II 2020, lalu kemudian akan sedikit pulih pada triwulan IV 2020.
Sumber Bank Mandiri, edit koranbumn