Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menerima kunjungan studi banding tentang pengelolaan hutan jati oleh peneliti dan pengusaha jati dari Costa Rica, Brazil dan Ekuador, di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedunggalar dan BKPH Walikukun, pada Rabu (29/6).
Administratur KPH Ngawi Tulus Budyadi menerangkan beberapa tempat yang menjadi lokasi tujuan studi banding diantaranya Petak 64 F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidowayah BKPH Kedunggalar, Petak 53 I-1 RPH Sidolaju BKPH Kedunggalar, Persemaian Kucur dan Petak 7 H RPH Gendingan BKPH Walikukun.
Menurutnya, kunjungan tersebut dilaksanakan untuk sharing pengetahuan tentang pengelolaan hutan jati, pengamatan terhadap tanaman Jati Plus Perhutani (JPP), juga melakukan pengamatan pada proses pembuatan bibit Jati stek pucuk.
“Banyak sekali manfaat dari sharing pengetahuan dalam kegiatan studi banding ini. Dan sesuai dengan visi perusahaan, kami berharap bisa menjadi perusahaan pengelolaan hutan terkemuka di dunia dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Tulus.
Sementara itu DR. Louis Ugalde, seorang Forestry Advisor asal Corta Rica menyampaikan terima kasih kepada Perhutani Ngawi yang telah menerima kunjungan studi bandingnya. “Terima kasih banyak, ini pengalaman yang luar biasa bagi kami,” ucapnya. (Kom-PHT/Ngw/Rth)