PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM akan menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun pada Oktober 2020 ini, dan nilainya dapat bertambah seiring kondisi pasar. Selain obligasi, perseroan pun akan menambah modal melalui berbagai sumber.
EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki menjelaskan bahwa rencana penerbitan obligasi itu menjadi salah satu strategi perseroan untuk memperoleh modal pada kuartal IV/2020. Perseroan pun akan menggenjot kinerjanya pada kuartal terakhir tahun ini.
Sunar menjelaskan bahwa pada Oktober 2020 ini PNM akan menerbitkan obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) III Tahap IV. Dalam penerbitan pertamanya perseroan akan mematok nilai Rp1 triliun.
“Oktober ini kami akan mengeluarkan obligasi Rp1 triliun, ada opsi upsize apabila market di pasar naik,” ujar Sunar dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2020 PNM, Rabu (7/10/2020).
Selain obligasi, PNM pun berencana untuk menerbitkan medium term notes (MTN) melalui reksa dana di anak usahanya, PT PNM Investment Management (PNM IM) senilai Rp1 triliun atau lebih. Selain itu, perseroan pun mendorong modal dari komitmen perbankan.
“Penerbitan obligasi sudah kami mulai pada pekan ini, bisa efektif akhir November 2020,” ujar Sunar.
Dia menjelaskan bahwa per September 2020, struktur pendanaan PNM mencakup 61 persen dari pasar modal, 22 persen dari perbankan, dan 17 persen dari pemerintah melalui penanaman modal negara (PMN). Sunar memperkirakan struktur pendanaan dari pasar modal akan meningkat seiring kondisi pasar.
“Peranan pasar modal akan naik hingga 70 persen,” ujarnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn