Menhub tinjau penanganan kedatangan internasional di Terminal 3
Menteri Perhubungan melakukan tinjauan langsung di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (28/9). Dalam peninjauan tersebut Menhub memastikan proses kedatangan internasional penumpang pesawat sesuai dengan arahan yang sudah ada, serta protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
“Pengendalian penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II sudah melakukannya dengan sangat baik sekali. PT Angkasa Pura II telah menyediakan 3 (tiga) holding bay sebelum penumpang internasional melakukan tes PCR, dan 2 area menunggu (waiting bay) bagi penumpang untuk menunggu hasil tes PCR sehingga tidak terjadi penumpukan” ujar Menhub Budi Karya.
Seperti diketahui, Bandara Soekarno-Hatta memberlakukan prosedur kedatangan internasional yang mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 77/2021 di mana pelaku perjalanan internasional dengan transportasi udara pada masa pandemi COVID-19 harus melakukan tes PCR di bandara saat kedatangan untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19, termasuk varian virus SARS-CoV-2 baru yang telah bermutasi menjadi vairan Alpha, varian Beta, varian Delta, varian Gamma dan varian Mu (B.1.621) serta potensi berkembangnya varian baru lainnya.
Lebih lanjut Menhub mengatakan ke depan akan diperkuat untuk proses pengetesan PCR sehingga dapat mempersingkat waktu para penumpang yang tiba di Soekarno-Hatta dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Saya minta kepada para pihak terkait dalam penanganan kedatangan penumpang internasional agar menambah alat test PCR sehingga dapat mengurangi waktu para penumpang yang tiba dalam menjalani pemeriksaan kesehatan di Bandara,” jelas Menhub Budi Karya.
Menhub menuturkan AP II tengah menyiapkan laboratorium tes yang siap dalam waktu 2 pekan ke depan.
Laboratorium tes disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta adalah laboratorium tes berstandar Bio Safety Level 2 (BSL 2) sehingga pelaksanaan tes PCR bagi penumpang internasional yang baru mendarat di Terminal 3 dapat dilakukan lebih masif dengan hasil tes diketahui hanya dalam waktu 1 jam.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan laboratorium tes berstandar BSL 2 ini mampu melakukan tes PCR bagi sekitar 700 – 1.000 penumpang pesawat per jam atau jauh lebih banyak dibandingkan kapasitas saat ini 200 penumpang per jam.
“Adanya laboratorium tes berstandar BSL 2 membuat pemeriksaan PCR bisa dilakukan lebih banyak terhadap penumpang pesawat dari luar negeri yang baru mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, dan hasil tes PCR diketahui lebih cepat yakni dalam waktu 1 jam.”
“Penumpang pesawat dari luar negeri yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta juga tidak terlalu lama memproses kedatangan internasional,” ujar Muhammad Awaluddin.
Laboratorium tes berstandar BSL 2 ini semakin memperkuat penerapan Biosafety Management di Bandara Soekarno-Hatta. Biosafety Management yang dicanangkan AP II guna mencegah dan menangani COVID-19 ini terdiri dari beberapa program yakni laboratory testing facilities, biohazard precautions, environment screening, infrastructure sterilization dan public health assurance.
Operasional laboratorium dan proses pelaksanaan tes PCR nantinya didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi guna mendukung proses kedatangan internasional.
Di samping itu, lanjut Muhammad Awaluddin, keberadaan laboratorium tes ini juga sebagai upaya memperketat pemeriksaan bagi penumpang pesawat yang berasal dari negara-negara berisiko tinggi.
Adapun di area kedatangan internasional Terminal 3 saat ini juga sudah dilakukan penambahan bilik tes PCR bagi penumpang pesawat, dari 10 bilik menjadi 20 bilik.
Pembatasan penerbangan
Adapun sebelum laboratorium tes ini beroperasi, Kemenhub dan AP II melakukan sejumlah pengaturan penerbangan internasional untuk menghindari penumpukan penumpang di area kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
“Dilakukan pembatasan kedatangan penumpang, hal tersebut dilakukan agar lebih memaksimalkan pengendalian penanganan kedatangan penumpang internasional,” jelas Menhub Budi Karya.
Di samping itu, Menhub meminta adanya integrasi data penumpang pesawat guna memperlancar proses kedatangan internasional di bandara.
“Integrasi data dengan pemegang Air Operator Certificate/AOC (maskapai) akan membuat sistem dapat mencatat penumpang internasional yang akan mendarat sehingga proses di bandara lebih disederhanakan,” jelas Menhub.
Seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna mendukung penanganan COVID-19.