PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) semakin memperkuat perannya dalam mendukung pertumbuhan wisata dan perekonomian lokal di wilayah Tual, Maluku, melalui layanan penyeberangan antar pulau yang memudahkan akses ke destinasi-destinasi unggulan serta distribusi kebutuhan pokok bagi masyarakat setempat.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menegaskan bahwa ASDP melalui Cabang Ambon dan Tual terus berupaya untuk memastikan terpenuhinya layanan kepentingan umum serta memperlancar mobilitas masyarakat di wilayah yang terdiri dari banyak pulau kecil ini. “Akses transportasi masih terbatas, padahal Tual dan sekitarnya menyimpan potensi wisata yang luar biasa, terutama destinasi wisata pantai. Kami memastikan layanan penyeberangan yang aman dan nyaman dapat meningkatkan arus wisatawan ke wilayah ini,” ujar Shelvy.
Shelvy menjelaskan bahwa salah satu tujuan wisata yang kini makin mudah diakses berkat layanan ASDP adalah Pantai Batu Kora dan Pantai Papaliseran di Dobo. Kedua pantai ini menawarkan panorama pasir putih yang memukau, dan wisatawan dapat menjangkaunya melalui lintasan Tual-Dobo menggunakan KMP Lobster dengan waktu tempuh sekitar tiga jam. “Transportasi ini menjadi vital untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, yang pada gilirannya mendorong ekonomi lokal melalui sektor pariwisata,” tambahnya.
Selain Dobo, wisatawan juga bisa mengunjungi wilayah Bandaeli dengan waktu tempuh hanya satu jam dari Tual menggunakan KMP Tanjung Madlahar. Bandaeli tidak hanya menawarkan keindahan pantai, tetapi juga warisan budaya berupa kerajinan gerabah tradisional yang dikenal sebagai Umbo/Umba. Pewarnaan gerabah ini dilakukan dengan teknik kuno menggunakan batu alam, seperti Batu Tinggao dan Batu Wailyaro, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Tak hanya dari sisi pariwisata, ASDP juga berperan penting dalam mendukung perekonomian masyarakat setempat, terutama dalam distribusi bahan pokok seperti sayuran. “Tual dan pulau-pulau sekitarnya memiliki kondisi tanah berpasir yang menyulitkan pertanian sayuran, sehingga pasokan harus didatangkan dari daerah lain, seperti Ambon. ASDP memastikan proses distribusi sayuran dan bahan pokok lainnya dapat berjalan lancar, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi dan ekonomi lokal tetap bergerak,” ujar Shelvy.
Menurut Shelvy, akses transportasi yang disediakan ASDP tidak hanya menguntungkan bagi pariwisata, tetapi juga memacu kegiatan ekonomi lainnya. Aksesibilitas yang lebih baik membuka peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk tumbuh dan berkembang, karena barang-barang dapat dikirim lebih cepat dan lebih murah. “Kami melihat semakin lancarnya distribusi barang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal,” tambahnya.
Saat ini, ASDP melayani lintasan penyeberangan di wilayah Tual dengan tiga kapal ferry, yakni KMP Lobster, KMP Tanjung Madlahar, dan KMP Erana. Rute yang dilayani mencakup Tual-Dobo, Dobo-Benjina, Tual-Kur, hingga Tual-Kaimana, yang menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dengan pusat distribusi dan pariwisata. ASDP mencatat bahwa sejak Januari hingga Agustus 2024, perusahaan telah melayani 16.272 penumpang dan 1.932 kendaraan, sebagian besar kendaraan roda dua.
Dengan semakin berkembangnya akses penyeberangan ini, diharapkan perekonomian Tual dan daerah sekitarnya akan terus meningkat. ASDP optimistis bahwa peningkatan konektivitas antar pulau akan memberikan dampak positif bagi sektor-sektor strategis seperti pariwisata, perdagangan, dan distribusi bahan pokok, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini.