Angkasa Pura Airports hari ini membuka serangkaian program Airport Excellent (APEX) in Environment di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah yang akan berlangsung selama 5 hari sampai dengan Jumat, 31 Agustus 2018 mendatang.
Kegiatan bertajuk pengelolaan lingkungan yang pertama kali digelar di Asia ini bekerjasama dengan Airports Council Internasional (ACI) yang bertujuan untuk mereview aspek-aspek pengelolaan lingkungan khususnya di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.
Sejumlah praktisi dari industri kebandarudaraan dan penerbangan internasional terlibat dalam acara ini seperti Danny Boutin, Senior Manager APEX Programmes Airport Council International yang bermarkas di Montreal, Kanada; Ken Lau, Senior Manager Technical Affairs ACI Asia Pacific; Andrew Masci, Environment and Sustainability Advisor Bandara Internasional Brisbane di Australia serta Mike Kilburn, Assistant General Manager Sustainability Bandara Internasional Hongkong.
Dalam kesempatan tersebut, General Manager Bandara Internasional Adi Soemarmo, Abdullah Usman melalui kata sambutan mewakili Direktur Utama Angkasa Pura Airports menjelaskan “Sebagai perusahaan operator bandara, Angkasa Pura Airports telah memasukan misi dan nilai strategis, yang salah satunya bertujuan untuk menjadi bandara yang ramah lingkungan,” ucapnya.
“Maka dari itu kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting dan oleh karenanya penting juga bagi kami untuk berpartisipasi dalam program Airport Excellence in Environment,” lanjutnya.
Terkait Bandara Internasional Adi Soemarmo yang menjadi tuan rumah, Ia menuturkan bahwa bandara ini memiliki peranan penting sebagai bandara alternatif bagi Bandara Internasional Adisucipto di Jogjakarta, kota tetangga Solo yang hanya berjarak 2 jam melalui jalur darat.
Dalam perkembangannya, trafik Bandara Internasional Adi Soemarmo pun semakin menunjukan pertumbuhan yang positif dimana saat ini melayani tujuh maskapai penerbangan yang beroperasi ke sembilan rute domestik dan satu rute internasional. Rute terjauh yang dioperasikan maskapai penerbangan di bandara ini yakni ke Jeddah di Arab Saudi (direct one-stop) bahkan menjadi pusat embarkasi utama untuk umrah dan haji.
Bandara Solo dan Yogyakarta juga dihubungkan oleh sistem kereta api, oleh karena itu memfasilitasi konekvitas tanpa batas yang selanjutnya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Prestasi yang cukup membanggakan baru-baru ini telah diraih oleh Bandara Internasional Adi Soemarmo yakni sebagai salah satu dari sepuluh bandara terbaik di dunia untuk kategori 5-15 juta penumpang per tahun berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh ACI pada tahun 2017.
“Dalam hal penghargaan nasional, Bandara Internasional Adi Soemarmo berhasil meraih penghargaan Pelabuhan dan Bandara Sehat Tingkat Nasional tahun 2016 dari Kementerian Kesehatan serta Unit Pelayanan Publik Terpopuler di Sektor Transportasi oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2016,” terang Usman.
Torehan prestasi tersebut diharapkan mampu menjadi motivasi serta semangat tersendiri untuk senantiasa memastikan empat aspek dasar: 3S & 1C ( Safety /Keselamatan, Security/Keamanan, Service /Layanan dan Compliance /Kepatuhan) terimplementasikan dalam setiap layanan, termasuk tentunya aspek lingkungan yang tidak boleh dilupakan apalagi terabaikan.
Area penilaian program APEX in Environment ini mencakup hampir semua aspek mulai dari organisasi, fasilitas, Sumber Daya Manusia, prosedur pengelolaan lingkungan, manajemen kualitas lingkungan, hingga pemantauan margasatwa. Sedangkan untuk aspek lingkungan akan melibatkan berbagai hal mulai dari kebisingan dan tata guna lahan, limbah, tangap darurat lingkungan, dan lain sebagainya. Hasil yang didapat dari penilaian nantinya dapat membantu dalam mengembangkan rencana aksi, bantuan dalam penilaian, mitigasi resiko, dan sistem manajemen kualitas hingga akses yang berkelanjutan ke jaringan ahli internasional.
“Program Airport Excellence (APEX) Environment ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas aspek pengelolaan lingkungan di bandara, khususnya Bandara Internasional Adi Soemarmo sehingga nantinya dapat menerima akreditasi internasional untuk pengelolaan lingkungan,” tambahnya. [DR]
Sumber Situs Web AP1