Pertamina Refinery Unit V Balikpapan telah menerima amanat untuk mengimplementasikan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga.
Robeth MV Dumatubun, Region Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan, mengatakan bahwa penugasan tersebut untuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Paling jauh ada di Muara Komam sekitar 200 km barat daya dari Integrated Terminal Balikpapan dan wilayah Handil, sekitar 87 km ke utara,” katanya saat ditemui di ruangannya.
Robeth menjelaskan bahwa integrated terminal mampu menyimpan 28.894 kiloliter untuk semua produk. Yang disalurkan meliputi premium, pertamax, pertaline, biosolar B30, dexlite, pertadex, dan avtur
Integrated Terminal Balikpapan melayani 27 SPBU untuk Kalimantan Timur, 10 agen penyuplai minyak dan solar, 2 stasiun pengisian bahan bakar nelayan, 1 solar pack dealer nelayan dan konter pertashop.
“Integrared Terminal Balikpapan ini salah satu produknya adalah LPG. Di mana kemampuan itu 2080 metrik ton dan akan melayani penyaluran LPG seluruh Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” jelasnya.
Sementara itu kilang minyak di RU V sudah mulai beroperasi normal pada awal Juni lalu. Saat pandemi Covid-19 dan diterapkannya pembatasan sosial, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sempat turun.
Sejak Maret konsumsi turun hingga 40 persen dibandingkan hari normal. Permintaan bensin domestik terus mengalami penurunan rata-rata 17 persen. Diesel turun rata-rata 8 persen dan avtur turun 45 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn