PT Pertamina (Persero) akan membangun 12 terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan nilai Rp 10 triliun. Beberapa di antara proyek itu sudah memasuki tahap pembangunan.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, pembangunan LPG untuk mendukung program konversi minyak tanah ke LPG di seluruh Indonesia.
Pertama, revitalisasi terminal LPG Refrigerated Arun, Lhoksumawe, Aceh. Gandhi mengaku kebutuhan LPG di provinsi Aceh, Sumatera Utara dan sekitarnya terus meningkat, sedangkan kapasitas storage tank LPG terbatas.
Sehingga Pertamina merevitalisasi dua unit tangki propane dan butane refigerated dengan total kapasitas 155,000 MT. “Diharapkan nantinya dapat menjamin penyaluran kebutuhan LPG di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sekitarnya,” ujarnya, Senin (30/7).
Untuk pembangunan ini, Pertamina mengucurkan dana sebesar Rp 1 triliun, serta ditargetkan selesai pada 2019 mendatang.
Kedua, pembangunan Depot LPG Pressurized di Belawan, Medan. Pembangunan ini nantinya dapat membantu mengurangi beban Terminal Pangkalan Susu yang sudah berusia tua untuk penyaluran LPG di kawasan Sumatera Utara.
Dalam proyek ini, Pertamina mengeluarkan dana sebesar Rp 477,9 miliar dan ditargetkan rampung pada 2020, saat ini tengah dalam tahap pelaksanaan.
Selanjutnya ada pula pembangunan Depot LPG Dumai, Riau, untuk pembangunan ini Pertamina membutuhkan dana sebesar Rp 259,2 miliar dan ditargetkan rampung pada 2020.
Pembangunan Terminal LPG di Indonesia Bagian Timur
Sedangkan untuk pembangunan LPG di Indonesia bagian timur, pertamina sedang melakukan pembangunan Depot LPG di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk proyek ini Pertamina mengalokasikan dana sebesar Rp 271,7 miliar dan ditargetkan rampung tahun 2020.
Selanjutnya ada pembangunan depot LPG Kupang di NTT, dengan 2 tangki LPG pressurized kapasitas 500 MT dan pembangunan jetty baru berkapasitas 1,000-3,500 DWT.
Proyek ini membutuhkan dana sebesar Rp 271,7 miliar dan masih dalam tahap perencanaan, targetnya rampung pada 2020.
Proyek pembangunan LPG juga tengah dipersiapkan di Jayapura, Papua dengan pembangunan 2 buang tangki LPG pressurized kapasitas 1000 MT dan pembangunan jetty baru dengan kapasitas 3,500 DWT, untuk proyek ini Pertamina mengalokasikan dana sebesar Rp 273,5 miliar dan ditargetkan rampung pada 2020.
“Kami melakukan pembangunan di seluruh Indonesia, termasuk wilayah terpenpecil, dengan tujuan agar seluruh masyarakat dapat menikmati keadilan energi dengan harga yang wajar, dan itulah tugas Pertamina,” kata Gandhi.
Sumber Kontan.co.id