Dedikasi untuk bangsa, Pertamina Grup bersinergi secara solid untuk mendukung dan berkontribusi dalam penanganan covid sebesar Rp. 839 Milyar, dalam bentuk alat medis hingga APD lengkap untuk rumah sakit rujukan covid, sarana fasilitas kesehatan hingga extra fooding untuk masyarakat.
Vice President Corporate Communication, Fajriyah Usman menjelaskan sebesar Rp. 231 Milyar di dedikasikan untuk 124 rumah sakit, 112 puskesmas dan 82 posyandu melalui sinergi Pertamina Grup di seluruh Indonesia.
“569.743 pcs masker dan 7.536 liter hand sanitizer untuk posyandu, puskesmas, RS, Costumer SPBU, Awak Mobil Tangki (AMT), Masyarakat dan Instansi Pemerintah. 221.926 APD (Hamzat/coverall) bagi petugas medis diberbagai RS dan Puskesmas serta instansi pemerintah dan 6.433 titik lokasi penyemprotan disinfektan pada sarana ibadah, sekolah, spbu dan fasum lainnya, 1967 unit wastafel portable untuk puskesmas dan fasum lainnya, 102.920 pasang sarung tangan untuk petugas medis dan awal mobil tangka,” ujar Fajriyah.
Fajriyah menambahkan sebesar Rp. 130 Miliar di dedikasikan untuk renovasi fasilitas dan alat kesehatan RS Rujukan COVID-19 dan bantuan perlengkapan operasional, termasuk pengadaan 315 unit ventilator serta 142.908 Paket makanan siap santap/sembako bagi petugas medis, jurnalis, pekerja sektor informal, kaum marginal.
“Kontribusi Pertamina untuk bangsa juga di wujudkan dalam bentuk Pembangunan RS. Pertamina Pusat (RSPP) Extension Covid-19 di Simprug dengan biaya pembangunan Rp. 186 Miliar dan pembelian alkes Rp. 146 MIliar dilengkapi ICU Room 30 Bed & IGD 20 Bed Non ICU Room 240 – 250 Bed, jumlah tenaga medis 282 dokter dan 660 perawat serta 321 tenaga support” ujar Fajriyah.
Begitu pula dengan pembangunan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) yang disulap sebagai Rumah Sakit COVID-19 dengan 90 Bed RS Modular yang dilengkapi CCTV intertif 2 arah di tiap kamar.
Sebanyak 52 kamar Hotel Patrajasa dijadikan tempat istirahat tenaga medis, pembangunan laboratorium Test covid yang dilengkapi dengan mesin cobas, mesin magnapure & Lightcyler yang mampu mendeteksi sampel secara cepat dan akurat dengan kapasitas per harinya bisa mencapai 1.400 sampel.
“Semua kamar memiliki negative Pressure, exhaust fan dengan filter hepa dan filter bibo khusus untuk virus, 120 ventilator dan peralatan media lainnya, serta 2 robot media (Amy dan Temi) yang dimanfaatkan untuk melayani para pasien untuk mengurangi interaksi langsung tenaga medis dengan pasien,” pungkas Fajriyah.
Sumber Pertamina, edit koranbumn