Nurhalipah mengetok satu persatu pintu rumah warga di RW 08, Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat. Berjalan kaki dari rumah ke rumah bersama 5 orang anggota ibu-ibu kader Posyandu Balita Seruni 2 lainnya, dengan semangat ia melayani satu persatu bayi dan balita yang sudah lama tidak pernah lagi berkunjung ke posyandu akibat pandemi COVID-19.
Sebelum pandemi, kegiatan pendataan serta penyuluhan gizi secara rutin dilakukan Posyandu Balita Seruni 2 sebagai salah satu upaya preventif untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita. Namun sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kegiatan di Posyandu Balita Seruni 2 yang berlokasi di Jalan Kramat Pulo RW 08, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat ini sempat terhenti.
Hal ini menjadi perhatian bagi PT Pertamina (Persero). Melalui Marketing Operation Region (MOR) III, Pertamina mendorong kader-kader posyandu di sekitar wilayah operasinya di Jawa Bagian Barat untuk terus menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan. Tentu di tengah pandemi, pelayanan seperti posyandu pun harus dimodifikasi, agar tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Jika dalam kondisi normal ibunya yang membawa bayi atau balitanya ke posyandu, di masa pandemi ini, kami mendorong kader posyandu untuk aktif jemput bola, jadi door-to-door pelayanannya. Kader posyandu yang keliling dari ke rumah-rumah melakukan pencatatan dan memberi penyuluhan, guna menghindari kerumunan di area posyandu,” jelas Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan.
Eko mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan yang selama ini telah rutin dilakukan oleh posyandu, memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan penyakit dan perbaikan gizi, khususnya bagi bayi dan balita. Sehingga pihaknya terus memberikan pendampingan bagi kader-kader posyandu agar pelayanan kesehatan tidak terhenti akibat pandemi.
“Kegiatan pendataan dan penyuluhan yang dilakukan kader-kader posyandu selama ini bertujuan untuk mendeteksi dini perkembangan balita, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih cepat. Kami prihatin jika kegiatan posyandu terhenti, maka ada potensi terjadinya kasus gizi buruk yang tidak terdata dan berpotensi meningkatkan angka kematian bayi,” tambahnya.
Nyatanya, Nurhalipah serta kader-kader di Posyandu Balita Seruni 2 telah berhasil melaksanakan kegiatan posyandu keliling ini. Sejak Kamis (15/10), tim Posyandu Balita Seruni 2 telah selesai melakukan kegiatan pencatatan, penyuluhan, dan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita, untuk total 136 bayi dan balita.
Turut didampingi Pertamina dan lembaga sosial CSR Filantra, kader posyandu berkeliling ke rumah-rumah sejak pukul 9 pagi hingga 12 siang. Tak lupa selama berkeliling dan melayani bayi dan balita, Nurhalipah dan ibu-ibu kader lainnya patuh pada protokol kesehatan.
“Keberhasilan kader-kader di Posyandu Balita Seruni 2 tetap melayani dengan cara berkeliling memperlihatkan bahwa di masa pandemi seperti ini pun, pelayanan posyandu tetap dapat beroperasi secara optimal. Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi kader-kader posyandu di lokasi lainnya, agar dapat aktif jemput bola dan melayani masyarakat,” ungkap Eko.
Nurhalipah yang juga merupakan Ketua Posyandu Balita Seruni 2, mengungkapkan apresiasinya terhadap bimbingan dari Pertamina dan Filantra, sehingga kegiatan posyandu tetap dapat beroperasi dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, berkat bimbingan dari Pertamina dan Filantra, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan tertib. Semoga kegiatan posyandu dengan strategi seperti ini dapat tetap berjalan, agar kehadiran posyandu ini terasa manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sumber Pertamina, edit koranbumn