PT Pertamina EP menemukan sumber daya minyak dan gas bumi baru di 2 sumur eksplorasi.
Direktur Utama Pertamina EP Eko Agus Sardjono menjelaskan, penemuan sumber daya migas baru di Sumur Akasia Prima (AKP)-001 dan Sumur Wolai (WOL)-002.
Sumur AKP-001 merupakan sumur eksplorasi yang dibor yang terletak di Kabupaten Indramayu, Jawa Baru pada 28 April 2020 dengan kedalaman akhir mencapai 2.561 meter yang rampung pada 17 Juni 2020.
Sementara itu, Sumur WOL-002 terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi tengah yang proses tajaknya dimulai pada 29 November 2019.
Eko menambahkan, pihaknya berharap dengan pengeboran eksplorasi AKP-001 dan WOL-002, bisa menguatkan optimisme pencarian sumber daya baru dan segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas dalam beberapa waktu ke depan.
“Kedua sumur eksplorasi itu masih dalam tahap proses evaluasi cadangan minyak dan gas,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (28/7/2020).
Sementara itu, memasuki semester II/2020, Pertamina EP terus berupaya untuk memenuhi traget produksi yang telah ditetapkan pada WP&B dan APBN 2020.
Eko menjelaskan, pada semester II/2020, Pertamina EP telah meningkatkan produksi migas melalui program well intervention di sumur SKW-21 Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan pengeboran baru di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field di Kabupaten Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur.
Melalui program well intervention di sumur SKW-21, produksi minyak berhasil ditambah sebesar 2.200 barel per hari (bopd).
“Sumur SKW-21 per 21 Juli 2020 menambahkan total produksi menjadi sebesar 9.821 bopd melebihi target harian yang dibebankan kepada Sukowati Field,” jelasnya.
Sukowati Field menyumbang 60 persen dari keseluruhan produksi minyak di Pertamina EP Asset 4 dan salah satu upaya Sukowati Field untuk mencapai target produksi tersebut dengan kegiatan service pada sumur yang dikelola.
Selain itu, pemboran baru yang menambahkan produksi sebesar 381 bopd dilaksanakan di sumur SBJ-343. Sumur yang ditajak pada 17 Juni 2020 itu akan menambahkan produksi minyak Pertamina EP Sangasanga Field yang saat ini mencapai 5.672 bopd dan gas sebesar 2.612 mmscfd.
Hingga akhir Juni 2020, realisasi produksi minyak PT Pertamina EP mencapai 80.516 bopd dan produksi gas sebesar 875,87 mmscfd.
Kontributor terbesar produksi minyak adalah Asset 5 di Kalimantan dengan produki rata-rata 18.600 bopd, sedangkan produksi gas terbesar ada di Asset 2 di Sumatera Selatan sebesar 351 mmscfd.
Eko mengungkapkan, dalam menghadapi kondisi rendahnya harga minyak, Pertamina EP selalu mengevaluasi secara berkala terhadap seluruh program kerja dan biaya operasi agar diperoleh prioritas dan efisiensi yang optimal.
“Program kerja diprioritaskan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan operasi dan produksi migas dengan selektif melakukan eksekusi rencana kerja sesuai dengan keekonomian,” ungkapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn