Menteri Perdagangan Filipina Ramon Lopez mengatakan perusahaan energi milik Indonesia, Pertamina, telah menyatakan minatnya untuk mengambil bagian dalam pengembangan pusat gas alam cair senilai US$ 1 miliar di Filipina.
“Pertamina siap menawarkan solusi LNG terintegrasi dengan berinvestasi di Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau regasifikasi LNG berbasis darat dan menyediakan pasokan LNG kompetitif,” kata siaran pers departemen perdagangan Filipina, Rabu (30/1) dikutip dari Reuters.
Kata dia, Filipina sangat terbuka untuk investor LNG. Bahkan, pihaknya siap membantu dan bekerja sama dengan Pertamina dalam mencari mitra tepercaya sampai mereka memulai operasi. Sayangnya, Pertamina tidak segera menanggapi konfirmasi Reuters.
Asal tahu saja, Filipina sedang mengimpor LNG untuk kebutuhan pembangkit listrik berbahan bakar gas di Batangas City karena pasokan gas domestik dari ladang Malampaya akan habis pada tahun 2024.
sumber kontan, edit koranbumn