Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD) menandatangani perjanjian pengembangan bersama hidrogen rendah karbon dan amonia rendah karbon. Penandatanganan ini berlangsung Jumat (15/12) di Tokyo, Jepang oleh Dannif Danusaputro Chief Executive Officer Pertamina NRE dan Chikara Kojima, Executive Vice President of TEPCO HD. Penandatangan tersebut juga bersamaan dengan kegiatan Asia Zero Emission Community (AZEC).
Perjanjian ini memperjelas struktur dan jadwal kegiatan kolaborasi yang akan dilaksanakan lebih lanjut dan menetapkan bahwa Pertamina NRE dan TEPCO HD akan bekerja sama untuk proyek tahap pertama, yang dijadwalkan mulai bergulir pada tahun 2024. Pertamina NRE dan TEPCO HD sedang mempersiapkan pembangunan fasilitas produksi hidrogen yang berada di pembangkit listrik tenaga panas bumi Lahendong milik PT Pertamina Geothermal Energy, Tbk anak perusahaan Pertamina NRE yang berlokasi di Sulawesi Utara.
Sebelumnya pada tanggal 18 Oktober 2022 Pertamina NRE dan TEPCO HD meneken perjanjian studi bersama untuk pengembangan hidrogen dan amonia hijau di area panas bumi Lahendong, Sulawesi Utara. Studi bersama yang dilakukan kedua entitas mendapatkan dukungan dari NEDO, lembaga riset dan pengembangan nasional Jepang yang mendorong pengembangan teknologi dalam rangka membangun kehidupan masyarakat yang berkelanjutan.
“Clean hydrogen merupakan salah satu bisnis masa depan Pertamina. Kami sangat antusias berkolaborasi dengan TEPCO sebagai mitra yang bereputasi global untuk pengembangan green hydrogen dan green amonia. Kami yakin kerjasama ini akan menciptakan nilai yang signifikan terutama dalam upaya transisi energi dan dekarbonisasi,” ungkap Dannif Danusaputro.
Chikara Kojima, Executive Vice President of TEPCO HD, menyebutkan, “TEPCO HD sudah melakukan produksi hydrogen di Prefektur Yamanashi sejak 2016 dengan pengalaman teknologi yang sangat mutakhir. Kami sangat senang bahwa teknologi kami dapat bermanfaat bagi inisiatif dekarbonisasi di Indonesia. Terlebih kami bekerjasama dengan Pertamina NRE, sebuah perusahaan energi hijau terdepan di Asia Tenggara.
Hidrogen dalam hal ini dihasilkan dari proses elektrolisis. Yang termasuk dalam hidrogen bersih antara lain hidrogen hijau yang berbasis energi terbarukan seperti Geothermal. Hidrogen bersih memiliki peran strategis dalam transisi energi di mana dapat menjadi solusi pengganti bahan bakar fosil bagi industri yang sulit melakukan dekarbonisasi terhadap produk ataupun proses produksinya (hard-to-abate industry), seperti kilang minyak, industri baja, industri berat lainnya, serta transportasi berat.
Pretamina NRE dan TEPCO HD bertujuan untuk berkontribusi terhadap masyarakat netral karbon dengan memanfaatkan sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah untuk produksi hidrogen dan amonia yang hemat biaya dan menguntungkan.
Pengembangan hidrogen bersih merupakan salah satu portofolio Pertamina NRE yang termasuk dalam pilar bisnis masa depan. Pengembangan hidrogen bersih akan membantu Pertamina dalam memonetisasi portfolio energi yang dimilikinya. Pertamina NRE juga secara konsisten menunjukkan komitmen dan aksi nyatanya dalam mendukung dekarbonisasi. Upaya dekarbonisasi merupakan bagian dari peta jalan net zero emission sekaligus merupakan bentuk komitmen Pertamina menerapkan ESG, yaitu menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.