Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan siap untuk bekerjasama dengan Pos Indonesia dalam rangka penyaluran kiriman UKM dan bantuan sosial.
“Jaringan luas kantor pos sangat potensial untuk membantu bisnis UKM baik sebagai oulet maupun jembatan ke marketplace. Kita siap bekerjasama,” ujar Menkop Teten Masduki, dalam pertemuan dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi beserta jajaran Direksi Pos Indonesia pada Kamis, (22/04) bertempat di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Menkop Teten mengungkapkan bahwa penugasan penyaluran Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) oleh Pos Indonesia juga dimaksudkan untuk mengurangi ongkos bagi masyarakat penerima BLT UMKM yang berada di daerah untuk biaya transportasi saat mengambil bantuan tersebut.
Turut hadir mendampingi Faizal sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) pada kesempatan tersebut adalah Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) Nezar Patria, Direktur Operasi dan Teknologi Informasi PT Pos Indonesia (Persero) Hariadi, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Charles Sitorus, SVP Courier Operations and Network Management PT Pos Indonesia (Persero) Musholien Harjono serta Teten Indra Abdillah Staf Khusus Guruh Soekarno Putra.
Pertemuan tersebut membahas tentang kesiapan kesiapan PT Pos Indonesia dalam pendistribusian kiriman UKM dan dana bantuan sosial kepada koperasi dan UKM. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan Pos Indonesia dalam membantu mempercepat upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan penguatan daya beli masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor UKM.
Dalam pertemuan tersebut Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan kesiapan Pos Indonesia dalam untuk mendukung Kementerian Koperasi dan UKM.
“Pos Indonesia memiliki jaringan yang luas tersebar di seluruh Indonesia. Pos Indonesia memiliki 4800 kantor pos, ada 2700 karyawan dan hampir 58 ribu agen pos yang tersebar desa-desa, yang semuanya bisa membantu UMKM,” ungkap Faizal.
Ia juga menjelaskan bahwa selain jaringan distribusi milik sendiri, Pos Indonesia juga memiliki anak usaha PT Pos Logistik Indonesia yang bergerak dalam bidang managemen logistik (transportasi, distribusi pergudangan dan freight fowarding) dan telah berpengalaman dalam pendistribusian vaksin.
Selain itu, Pos Indonesia telah berpengalaman dalam melaksanakan tugas dari pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan sosial kepada masyarakat sejak 2005.
“Distribusi kiriman dan juga seluruh aktivitas operasi didukung oleh sistem managemen informasi yang dapat mengajikan data informasi secara real time,” tambah Faizal.
Lebih lanjut Direktur Kelembagaan Pos Indonesia Nezar Patria menegaskan bahwa Pos Indonesia siap mendukung gerakan untuk memberdayakan UKM ini.
“Pertemuan dengan Menteri Teten memperkuat komitmen ini dan kami siap memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki oleh Pos Indonesia untuk membantu UKM. Kita juga akan fokus untuk menjadi bagian dari sistem kurir dan logistik dari marketplace lokal, dan membuatnya potensial berjejaring secara nasional,” terang Nezar.
Diharapkan, kerja sama ini dapat semakin memperluas jaringan distribusi UMM dan dana bantuan sosial kepada koperasi dan UKM. Penyaluran kiriman UKM dan dana bantuan sosial kepada koperasi dan UKM tersebut juga menjadi kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).