Perum Bulog menyebut lini bisnis penjualan pangan melalui platform e-commerce mampu menghasilkan pertumbuhan omzet bulanan sebesar 74 persen pada semester pertama 2020 dibanding tahun lalu. Peningkatan yang besar itu dinilai dampak dari pemberlakuan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) yang diterapkan di hampir seluruh daerah.
“Kami mencatat terjadinya peningkatan antusias masyarakat Indonesia khususnya Jakarta dalam berbelanja sembako melalui daring di iPangananDotCom, kata Direktur Komersial Bulog lewat keterangan resminya, Selasa (4/8).
Ia menjelaskan, rata-rata peningkatan omzet bulanan dari penjualan daring sejak diluncurkan Agustus hingga Desember 2019 sebesar 35 persen. Selanjutnya menjadi 74 persen di semester pertama 2020.
“Itu artinya iPangananDotCom mengalami pertumbuhan hampir 50 persen,” katanya menambahkan.
Mansur menambahkan, iPangananDotCom yang dapat diakses melalui platform Shopee mulanya hanya berpusat di Jakarta. Namun kini telah memiliki enam cabang lain yaitu di Medan, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, dan Makassar. Menurutnya, anjuran PSBB dari pemerintah pusat telah membuat masyarakat dapat beradaptasi melakukan pembelian sembako secara daring.
“Kami terus memberikan pengalaman berbelanja sembako yang mudah dan menyenangkan melalui berbagai promo dan gratis ongkos kirim di iPangananDotCom,” ujarnya.
Ia menjelaskan, iPangananDotCom menyediakan ratusan produk pangan non beras lainnya seperti minyak goreng, terigu, dan gula.
Sementara itu, untuk jenis produk yang paling laku dalam penjualan melalui iPangananDotCom cukup beragam. Di antaranya, Beras Medium Nanas Madu, Beras Premium Cap Tanak, Beras Medium Selerakita, Beras Premium Pulen Wangi, dan Beras Medium Tani Makmur serta Beras bervitamin Fortivit untuk beras khusus.
Beras yang dijual di iPangananDotCom sebagaian besar dalam kemasan Vakum dalam ukuran 5 kilogram (kg), dan 1 kg untuk beras khusus seperti fortivit, beras merah, beras hitam, dan beras susu.
“Beras yang kami sediakan di iPangananDotCom sangat beragam, ada lebih dari 50 merk beras yang sudah disesuaikan dengan taste masing-masing daerah sehingga masyarakat dapat memilih sendiri sesuai seleranya, misalnya di Medan suka merk CapTanak, orang Jateng suka yang pulen ada Beras Premium Pulen Wangi,” ujarnya.
Sumber Republika, edit koranbumn