Perum Perumnas menggarap 4 proyek kawasan rumah tapak yang menjadi prioritas. Empat proyek itu yakni Perumnas Parayasa Bogor, Perumnas Dramaga Bogor, Perumnas Pasadana Bandung, dan Perumnas Campaka Purwakarta.
Total unit yang akan terbangun mencapai 9.500 unit di mana keempat proyek tersebut akan rampung paling lama di tahun 2027. Proyek itu akan menerapkan sistem precast dalam pembangunannya.
Dalam keterangannya, Minggu (31/5/2020) dijelaskan, Perumnas tengah berupaya memperbaiki keuangannya. Perumnas sendiri baru saja mendapat kenaikkan peringkat yang dikeluarkan Pefindo menjadi idBBB- yang sebelumnya idCCC.
“Kami tengah mengkaji beberapa alternatif strategi yang dapat mengakselerasi kondisi keuangan Perumnas ke figur yang lebih baik lagi,” kata Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro.
Salah satu strategi yang diterapkan ialah efisiensi operasional termasuk di dalamnya proses bisnis. Sebagai contoh, pihaknya akan menerapkan strategi turn-key kepada para kontraktor sehingga pembayaran konstruksi baru akan dilakukan pada saat terselesaikannya pembangunan proyek tersebut. Hal ini diharapkan akan menyehatkan kondisi cash flow Perumnas ke depannya.
Pihaknya akan lebih fokus pada proyek-proyek Perumnas yang berkonsep rumah tapak di mana menyasar segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Portfolio bisnis Perumnas masih didominasi oleh produk rumah tapak sekitar 60%.
“Produk rumah tapak merupakan backbone bagi Perumnas,” ujarnya.
Terlebih pemerintah akan memberikan dana talangan Rp 650 miliar. Dana itu menjadi modal Perumnas untuk mendorong pembangunan sekitar 56 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana sekitar 48 proyek merupakan konsep kawasan rumah tapak.
Sumber Detik, edit koranbumn